15 Tahun Lumpur Lapindo: Warga Kesulitan Air Bersih

15 Tahun Lumpur Lapindo: Warga Kesulitan Air Bersih
15 Tahun Lumpur Lapindo: Warga Kesulitan Air Bersih
15 Tahun Lumpur Lapindo: Warga Kesulitan Air Bersih
15 Tahun Lumpur Lapindo: Warga Kesulitan Air Bersih

Semburan Lumpur Lapindo selama 15 tahun belum ada tanda-tanda berhenti, sementara warga sekitar tanggul yang bertahan di rumahnya mengalami kesulitan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

Warga Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin ini sangat merasakan daya rusak Lumpur Lapindo. Sumur-sumur warga desa Gempolsari tercemar sejak belasan tahun. Tidak ada pilihan, akhirnya warga harus mengeluarkan biaya membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ketua RT 11 RW III Desa Gempolsari, Khoirul Anam menuturkan, warganya setiap hari terpaksa membeli air bersih dari Prigen, Pasuruan. 

“Setiap hari kami harus mengeluarkan duit Rp 7.500 hingga Rp 10 ribu untuk membeli tiga jerigen air. Kebutuhan air tersebut untuk memasak dan minum. Selain itu, air bersih dipakai untuk membilas pakaian usai dicuci dan membilas badan usai mandi dengan air tanah,” jelas Anam. 

Menurutnya, mulai tahun 2009 atau tiga tahun pasca lumpur menyembur air di kampungnya mengalami perubahan. 

“Air yang tadinya bersih menjadi asin dan kekuningan. Kalau dipakai mandi, di badan agak lengket. Maka itu harus dibilas dengan air bersih. Saat ini, air bersih menjadi kebutuhan utama kami,” lanjutnya.

Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) yang kini berganti nama menjadi Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) pernah memberikan bantuan air kepada warga. Namun tidak berselang lama, bantuan ini berhenti.

Aksi sosial dari Komunitas Kecil Bergerak sedikit mengobati warga terdampak yang selama ini tidak bisa merasakan air bersih. Bergabung dengan komunitas lain, Komunitas Kecil Bergerak mengirim empat tandon bagi warga.

Ketua Komunitas Kecil Bergerak, Aji Kurniaji menjelaskan keprihatinan pada masyarakat Gempolsari yang masih kesulitan memperoleh air bersih sehingga menjadi tanggung jawab bersama.

“Saat ini, Pemerintah menggelorakan perilaku hidup bersih, tetapi bisa dilihat warga Gempolsari masih susah mendapatkan air bersih,”ucap Ardi.

Artikel Lainnya  Bagian Utara Jakarta Jadi Wilayah Paling Terancam Tenggelam, Kok Bisa?

Komunitas Kecil Bergerak yang menggelar aksi sosial ini sudah tujuh tahun mendampingi warga terimbas tragedi Lumpur Lapindo juga memasok air bersih selama satu tahun ke depan.

“Rencana akan kami kirim satu tangki air bersih berkapasitas 7500 liter.” ujarnya.

Aji Kurniaji juga berharap kepada pemerintah tergerak hatinya untuk memperhatikan kondisi warga Gempolsari yang terdampak.

Baca Juga : 6 Tanda Air Tanah Yang Sudah Tercemar

“Kami berharap pemerintah memberikan bantuan air bersih kepada kami, warga yang terdampak luapan lumpur,” imbuhnya.