Sejumlah ratusan warga di Dusun Kembang, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, mengalami krisis air bersih semenjak awal bulan Agustus 2022 lalu. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus mengambil dari sumber air di lereng Gunung Merbabu.
Krisis air terjadi karena sumur yang selama ini menjadi sumber air mengering, sementara saluran air bersih PDAM sudah lama tidak mengalir.
Salah satu warga Dusun Kembang, Ita mengatakan untuk memperoleh air bersih warga mengandalkan bantuan yang dikirim ke bak penampungan.
Namun jika tidak ada bantuan air, warga Dusun Kembang harus mencari air bersih jauh sampai ke desa tetangga di wilayah lereng Gunung Merbabu, yang jaraknya mencapai beberapa kilometer.
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga, Wiryawan, mengonfirmasi jika ada sejumlah wilayah di Kelurahan Randuacir mengalami kekeringan dan sulit memperoleh air bersih.
Pihak BPBD Kota Salatiga sudah melakukan dropping air bersih di empat lokasi pada RW 007 Kelurahan Randuacir, berdasarkan surat permohonan dari kelurahan Randuacir.
Direktur PDAM Kota Salatiga, Samino, mengaku siap memberikan bantuan kepada warga yang mengalami kesulitan air bersih dengan memberikan bantuan dropping air bersih.
Caranya, warga membuat surat permohonan lebih dulu ke BPBD Kota Salatiga yang nantinya akan diteruskan ke PDAM Kota Salatiga.
PDAM Kota Salatiga sebaiknya bukan hanya sekedar memberikan bantuan air bersih, namun harus memperbaiki layanan air bersih perpipaan dari PDAM yang selama ini ternyata mati sampai warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Pemerintah Kota Salatiga juga perlu memastikan bahwa seluruh warga Salatiga harus mempunyai akses air bersih perpipaan, agar warga tidak lagi berjalan jauh sampai menghabiskan tenaga dan waktu hanya untuk mengambil air bersih.
