Warga Klaten Kini Berbahagia Bebas dari Krisis Air Bersih

Warga Klaten Kini Berbahagia Bebas dari Krisis Air Bersih
Warga Klaten Kini Berbahagia Bebas dari Krisis Air Bersih

Ratusan warga Desa Tawangrejo, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, sempat mengalami krisis air di tahun 2019. Berkat Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (Pamsimas), kondisi di Tawangrejo sekarang ini sudah jauh lebih baik.

Kepala Desa (Kades) Tawangrejo, Susanta, mengungkapkan pihaknya senantiasa melakukan perbaikan Pamsimas dan perbaikan jaringan. Bahkan saat ini, sudah ada satu sumur tambahan di Desa Tawangrejo.

Keberadaan Program Pamsimas dinilai sangat membantu warga untuk memperoleh air bersih di desanya. Masalah yang muncul sekarang ini adalah jenis air di Tawangrejo merupakan air payau. Makanya, kalau untuk konsumsi, warga Tawangrejo masih membeli air.

Berbagai upaya telah diusahakan oleh pemerintah desa untuk menemukan sumber air di wilayahnya. Namun setiap kali dilaksanakan identifikasi dan deteksi selalu didapatnya air asin atau payau.

Sekarang in, Desa Tawangrejo mempunyai tujuh tower pamsimas yang diandalkan warga setempat untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Wahyudi, penjual air bersih mengatakan, sebenarnya warga Desa Tawangrejo telah lama membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Walaupun Pamsimas sudah beroperasi tetap saja warga membeli air bersih terutama untuk keperluan memasak.

Menurut Wahyudi, dalam sehari dapat menjual air bersih sebanyak 150 jeriken. Setiap jeriken mempunyai  kapasitas sekitar 20 liter. Adapun sumber air bersih yang diperjualbelikan itu berasal dari Umbul Brintik, Kecamatan Kebonarum.

Baca Juga: Warga Klaten Menyiasati Krisis Air dengan Memanen Hujan

Biasanya warga Desa Tawangrejo membeli air bersih rata-rata sebanyak 2-10 liter yang dimanfaatkan untuk seminggu. Saat warga ada yang membeli air, Wahyudi akan siap mengantarkan sampai di depan rumah. Wahyudi tidak hanya melayani warga Desa Tawangrejo namun juga desa lainnya di Kecamatan Bayat dan Cawas.

Artikel Lainnya  Penelitian ITB: Kualitas Air Tanah Jakarta Buruk

Melihat kejadian di Desa Tawangrejo, Program Pamsimas harus melangkah lebih jauh, yakni bagaimana Pamsimas harus mampu mengolah air payau menjadi air tawar layak konsumsi.

Tidak gampang memang, namun ke depannya harus dicarikan jalan keluarnya. Pamsimas jangan sampai setengah-setengah dalam membantu warga. Pamsimas harus mampu menyediakan air bersih, sehingga warga tidak perlu membeli air bersih lagi.