Warga Butuh Saluran Pipa Akibat Mahalnya Master Meter

Warga Butuh Saluran Pipa Akibat Mahalnya Master Meter
Warga Butuh Saluran Pipa Akibat Mahalnya Master Meter

Ricardo, warga Kampung Beting Remaja, RT 011/RW 19 Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, menilai sistem master meter untuk mengakses air bersih dinilai terlalu mahal.

Dia pun meminta untuk bisa menyambungkan air bersih langsung ke rumah warga menggunakan saluran pipa karena dianggap lebih murah.  

Untuk per kubik saja, apabila warga menggunakan master meter  diharuskan mengeluarkan biaya sebesar Rp 7.500 rupiah, sedangkan sambungan langsung menggunakan pipa,  hanya mengeluarkan Rp 4.000 rupiah. 

Sebagai informasi, master meter merupakan layanan sambungan air perpipaan komunal yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat miskin di permukiman padat.

Caranya, operator penyedia jasa layanan air bersih mengalirkan air ke satu titik yang berupa menara air tinggi dengan beberapa tangki penampung air. Dari titik itu, disalurkan ke berbagai rumah di sekitar. 

Pengelolaan mandiri melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat  (KSM).

Seorang warga asal Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Saypul Gultom (38) mengatakan, dia harus melapor kepada pengelola master meter untuk mendapatkan air bersih.

Warga RT 011/RW 19 Kelurahan Tugu Utara itu pun harus mengantri untuk menunggu giliran jika ada warga lain yang juga sedang menggunakan aliran air dari master meter.

“Bayarnya tergantung kalau kita nyelang (mengambil air bersih), ada terkadang Rp 15.000, Rp 18.000, Rp 20.000. Terkadang nyelang satu hari dua kali,” ucap Saypul. 

“Tapi kalau sekarang sering (nyelang) karena kan ada bayi kalau bisa satu hari sekali Rp 15.000,” Saypul menambahkan. 

Saypul harus membayar lebih mahal untuk mendapatkan air bersih apabila menggunakan master meter.

Melihat kejadian bahwa mendapatkan air bersih menggunakan master mater dinilai mahal, Saypul ingin ada sambungan air bersih yang sampai ke rumahnya menggunakan Pipa. 

Artikel Lainnya  Boyolali Tetapkan Siaga Satu Bahaya Kekeringan

Menurut Saypul, dengan adanya sambungan pipa yang sampai ke rumahnya, pasti harganya bisa jadi lebih murah. 

Faktanya, master meter merupakan solusi sementara krisis air bersih, namun harganya masih memberatkan warga karena lebih tinggi dari air pipa.

Masalah tersebut menjadi bukti bahwa master meter belum mampu menjawab masalah bagi warga yang sedang mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Menjadi pertanyaan kepada para pemangku kepentingan di wilayah Jakarta, khususnya Jakarta Utara, supaya warga bisa mendapatkan air bersih lebih murah mengapa tidak langsung saja menyambungkan pipa air ke rumah warga?