Wajib Tahu! Begini Sejarah Pengelolaan Air Bersih di Jakarta

Dalam proyek penyediaan air bersih di Jakarta, Suez Lyonnaise des Eaux bermitra dengan PT Salim Group.

Pada tanggal 19 Juli 1995, Menteri Pekerjaan Umum mengirimkan Surat Nomor IK. 03.03 – MN/260 yang ditujukan kepada Pimpinan Salim Group dan Pimpinan PT Kekar Plastindo, tentang Proyek Penyediaan Air Bersih Kota Jakarta dan Kawasan Sekitarnya.

Surat tersebut intinya memberitahukan persetujuan sebagai berikut:

1) PT Kekar Plastindo dan mitra usahanya disetujui menangani penyediaan air baku dan peningkatan pelayanan air bersih dalam wilayah usaha sebelah Timur Sungai Ciliwung meliputi Zona 2, 3 dan 6 DKI termasuk daerah-daerah pemukiman sekitarnya, yakni: Bekasi dan Cikarang.

2) PT Salim Group dan mitra usahanya disetujui menangani penyediaan air baku dan peningkatan pelayanan air bersih dalam wilayah usaha sebelah Barat Sungai Ciliwung meliputi zona 1, 4 dan 5 DKI termasuk daerah-daerah pemukiman sekitarnya, yakni Tangerang dan Serang.

Akhirnya, Perjanjian Kerjasama (PKS) ditandatangani pada 6 Juni 1997, pelaksanaan penyediaan air bersih Provinsi DKI Jakarta dialihkan dari PT PAM Jaya (BUMD milik Pemprov DKI) kepada pihak swasta, yakni PT PAM Lyonnaise untuk wilayah barat Jakarta dan PT Thames PAM Jaya untuk bagian timur Jakarta.

Kelak PT Thames PAM Jaya (dulu PT Kekarpola Plastindo) berubah menjadi Aetra sebagai operator di Timur Jakarta, sementara PT PAM Lyonnaise (PT Salim Group) bermetamorfosa menjadi Palyja sebagai operator di Barat Jakarta hingga kini.

Artikel Lainnya  Micro Hydraulic Sulap Air Baku Jadi Siap Minum