Micro Hydraulic Sulap Air Baku Jadi Siap Minum

Micro Hydraulic Sulap Air Baku Jadi Siap Minum
Micro Hydraulic Sulap Air Baku Jadi Siap Minum
Micro Hydraulic Sulap Air Baku Jadi Siap Minum
Micro Hydraulic Sulap Air Baku Jadi Siap Minum

Sudah pernah mendengar teknologi micro hydraulic water treatment atau teknologi pengolah air baku menjadi air siap minum? 

Dr. Ir. Rusnandi Garsadi, MSc, dan timnya dari ITB, berhasil menciptakan teknologi pengolahan air bersih bernama Micro Hydraulic, yang bisa dipakai dalam berbagai kondisi. 

Alasan utama Dr. Rusnandi dan tim berinovasi menciptakan Micro Hydraulic karena kecenderungan kondisi air baku di Indonesia pada umumnya semakin kotor, keruh dan terbatas. 

Lahirnya metode proses penjernihan dan alat pengolahan air bersih ini berawal dari banyaknya pengolahan air di Indonesia sangat sulit mendapatkan hasil optimum. 

Mekanisme proses pengolahan air bersih Micro Hydraulic ini , tidak tergantung pada bentuk unit pengolahan, bahan material yang digunakan, maupun besaran kapasitas pengolahannya serta dapat mengolah berbagai jenis air dengan tambahan komponen pengolahan. Mulai dari air sangat keruh, air berwarna atau gambut, air danau, air saluran kanal, dan air payau.

Ada dua jenis utama dalam pemanfaatan teknologi pengolahan air bersih ini, yaitu sistem pengolahan air bersih yang dapat dipindah-pindahkan dengan mudah atau mobile water treatment. Prototipe dan produk massalnya sudah banyak dipakai dan dimanfaatkan oleh Kementerian PU, TNI AD , swasta, dan lainnya, untuk pengadaan air minum. 

Baca Juga : 3 Metode Penjernihan Air yang Bisa Dilakukan di Rumah

Jenis lainnya ialah pengolahan air bersih permanen, layaknya pengolahan air minum PDAM atau industri, dengan kapasitas kecil sampai 1.000 liter per detik atau lebih.

Pengolahan air yang dapat dipindah-pindahkan berupa pengolahan air bersih yang dibangun di atas truk berkapasitas 8 ton atau lebih. Salah satu produk pengolahan air tersebut dipasang di atas truk, dengan kemampuan produksi air bersih 500.000 liter per hari. Prototipe pengolahan air yang bisa dipindah-pindahkan ini hanya memerlukan energi listrik 1000 watt. 

Artikel Lainnya  Menelisik Penyebab Krisis Air Bersih di Jakarta