Wajib Tahu! Begini Sejarah Pengelolaan Air Bersih di Jakarta

Wajib Tahu! Begini Sejarah Pengelolaan Air Bersih di Jakarta
Wajib Tahu! Begini Sejarah Pengelolaan Air Bersih di Jakarta
Wajib Tahu! Begini Sejarah Pengelolaan Air Bersih di Jakarta
Wajib Tahu! Begini Sejarah Pengelolaan Air Bersih di Jakarta

Sejarah pengelolaan air bersih di Jakarta bisa ditelusuri dari jaman Hindia Belanda dimana Jakarta masih bernama Batavia. Fase menariknya, bahwa sejak tahun 1978 hingga 1999, Bank Dunia mulai memberi bantuan finansial untuk peningkatan pengelolaan air di Jakarta.

Bank Dunia telah mengucurkan pinjaman baik melalui Kemen Pekerjaan Umum (PU), Pemprov DKI Jakarta maupun PAM Jaya senilai Rp 4 triliun. Salah satu yang terbesar terjadi pada 1990. Kelak terlihat bahwa kebijakan swastanisasi pengelolaan air diinisiasi oleh Bank Dunia.

Pada tahun 1992 Bank Dunia mengeluarkan kebijakan privatisasi air bersih, yang dipaparkan dalam paperImproving Water Resource Management”. Dalam paper tersebut dinyatakan pentingnya kebijakan untuk menetapkan harga sebagai mekanisme insentif untuk mendorong konsumen lebih efisien dalam penggunaan air.

Merespon Bank Dunia, terbit Surat Keputusan Menteri PU Nomor 249/KPTS/1995 tertanggal 6 Juli 1995 tentang Penyiapan Proyek Penyediaan Air Bersih Kota Jakarta dan Kawasan Sekitarnya dengan Peran Swasta.

Menariknya lagi, dalam surat tersebut ditentukan pihak swasta yaitu  konsorsium PT Kekar Plastindo berkongsi dengan Thames Water International dan Salim Group berkongsi dengan Lyonnaise des Eaux.

Thames Water Overseas Ltd. merupakan perusahaan swasta yang berbasis di Reading, Inggris. Perusahaan ini telah berada di Indonesia sejak tahun 1993.

Di Indonesia perusahan bermitra dengan Sigit Harjojudanto, anak dari Presiden Soeharto. Thames memberikan sebesar 20 % saham perusahaan kepada Sigit Harjojudanto.

Baca Juga : Alat Penyaring Ini Ubah Air Hujan Menjadi Siap Minum!

Suez Lyonnaise des Eaux merupakan perusahaan multinasional yang telah memulai bisnisnya di Indonesia sejak tahun 1950, sebagai kontraktor pembangunan instalasi pengolahan air di Indonesia.

Artikel Lainnya  Ibu Kota Negara (IKN) Berpotensi Krisis Air Bersih