Tanah Jakarta Ambles 6 Cm/Tahun Akibat Penyedotan Air Tanah

Tanah Jakarta Ambles 6 Cm/Tahun Akibat Penyedotan Air Tanah
Tanah Jakarta Ambles 6 Cm/Tahun Akibat Penyedotan Air Tanah
Tanah Jakarta Ambles 6 Cm/Tahun Akibat Penyedotan Air Tanah
Tanah Jakarta Ambles 6 Cm/Tahun Akibat Penyedotan Air Tanah

Hasil pengamatan dan analisis yang dilakukan Tim INDI dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)  sejak 20 Maret-22 Oktober 2019 menyebut, laju maksimum penurunan tanah di Jakarta mencapai 6 cm per tahun, terutama akibat penyedotan air tanah di kota ini. 

Perlu diketahui, Tim INDI 4.0 di PTRRB (Pusat Teknologi Reduksi dan Resiko Bencana (PTRRB) BPPT ini diplot menjadi pusat pengkajian dan penerapan teknologi multi bencana yang akan fokus pada analisis data-data kebencanaan dalam rangka memperkuat mitigasi bencana baik bencana geologi maupun hidrometeorologi.

Joko Widodo selaku Ketua Anggota Tim INDI 4.0 mengatakan, “Hasil analisis data InSAR yang direkam sejak 20 Maret-22 Oktober 2019 memperlihatkan bahwa laju maksimum penurunan tanah mencapai 6 cm per tahun.”

Joko juga menjelaskan dari hasil kajian studi, terdapat empat jenis penurunan muka tanah yang terjadi di Jakarta. Pertama akibat ekstraksi air tanah, kedua akibat beban konstruksi, ketiga akibat konsolidasi alami tanah aluvium dan terakhir penurunan tanah tektonik.

Dari keempat hal tersebut, penurunan muka tanah akibat ekstraksi atau pengambilan air tanah menjadi fenomena yang dominan terjadi di Jakarta.

Baca Juga : Jakarta Diprediksi Tenggelam pada 2050? Ini Sebabnya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memperketat penggunaan air tanah demi mengatasi isu penurunan muka tanah di Ibu Kota.

Artikel Lainnya  Yuk Kenali 3 Cara Singapura Memperoleh Air Bersih!