Sedih! Sudah 15 Tahun Warga Sidoarjo Hidup Tanpa Air Bersih

Sedih! Sudah 15 Tahun Warga Sidoarjo Hidup Tanpa Air Bersih
Sedih! Sudah 15 Tahun Warga Sidoarjo Hidup Tanpa Air Bersih
Sedih! Sudah 15 Tahun Warga Sidoarjo Hidup Tanpa Air Bersih
Sedih! Sudah 15 Tahun Warga Sidoarjo Hidup Tanpa Air Bersih

Dampak buruk Lumpur Lapindo masih berlangsung hingga kini, sudah lebih dari 15 tahun setelah semburan pertama Lumpur Lapindo yang terjadi pada tanggal 29 Mei 2006 warga di beberapa Desa di Sidoarjo, Jawa Timur harus hidup tanpa air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Isu air bersih dan dampak kerusakan lingkungan akibat Lumpur Lapindo nyatanya kurang mendapat perhatian.

Dalam isu air bersih pemerintah terkesan masih abai di semua level, justru inisiatif masyarakat sipil yang banyak mengambil peran dalam mendampingi warga sekaligus memberikan solusi bagi warga.

Ketua Komunitas Kecil Bergerak Indonesia Dandy Glen mengatakan, kendati sudah 15 tahun bencana berlalu, namun Lapindo masih menyisakan berbagai persoalan. Tak sedikit warga yang dirugikan akibat kejadian itu. 

“Belum cukup dengan silang-sengkarut ganti-rugi tanah, warga masih dibuat babak belur dengan dampaknya terhadap lingkungan,” kata Dandy melalui keterangan tertulisnya kepada media masa.

Dandy menjelaskan, Dusun Polo Gunting dan Desa Gempol Sari merupakan salah satu wilayah yang terdampak. Warga desa itu harus melewati bertahun-tahun hidup dalam kesengsaraan. Hingga kini, masyarakat desa tersebut hidup dengan aliran air asin tak layak pakai. 

Dia juga mengungkapkan, sudah berbagai jalan dilakukan warga untuk menyuarakan persoalan Lapindo. Justru, pengabaian yang mereka dapatkan. 

Maka dari itu, Dandy bersama warga sekitar mengadakan kegiatan bertajuk “Babak Belur di Kota Lumpur”. Kegiatan itu adalah sebuah ‘selebrasi’ betapa remuknya warga yang hidup ditengah bencana yang terjadi di kawasan Porong, Sidoarjo itu.

Mau tak mau, suka tak suka, warga harus menanggung lama dampak praktik ekstraktif tambang yang dinilai Dandy tidak bertanggung jawab. Akibat kejadian kala itu, mengoyak kehidupan sekaligus menghadirkan ketidakpastian masa depan warga.

Artikel Lainnya  Pipa PDAM Bocor, Warga Lakarsantri Keluhkan Kualitas Air

“Dalam perayaan kemarin, kita tidak hanya memberikan kritik saja, tapi membuat solusi kecil yang nyata untuk manfaat warga sekitar,” ujarnya.

Baca Juga : Kemarau Panjang! Warga Lombok Timur Kesulitan Air Bersih

Warga desa terdampak sangat dirugikan oleh Lumpur Lapindo ini, mereka menderita dalam kurun waktu 15 tahun. Hendaknya Pemerintah di semua level mengambil tanggung jawab minimalnya dengan menghadirkan air bersih bagi warga desa terdampak sebagai solusi yang berkelanjutan, demi kualitas hidup yang lebih baik bagi warga Sidoarjo.