Seperti beberapa daerah lain di Indonesia, warga Lombok Timur mengalami kekeringan panjang di saat musim kemarau dan mengakibatkan warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Memang masih ada mata air yang menjadi sumber untuk mendapatkan air bersih namun itu jaraknya 3 km. Dengan sangat terpaksa warga harus berjalan kaki untuk sampai ke mata air tersebut. Bayangkan, warga berjalan 6 km hanya untuk mendapatkan air bersih.
Bagi warga yang mampu ada pilihan lain, yaitu dengan membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Inaq Putri, warga Dusun Lendang Trak Desa Ekas Buana menuturkan, dia harus merogoh kocek Rp200 ribu untuk mendapatkan satu tangki air bersih untuk kebutuhan mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Itu hanya cukup sampai 15 hari untuk 4 orang anggota keluarganya.
Tapi jika tidak ada uang, Putri terpaksa seperti warga lain mencari sumber mata air yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari tempat tinggalnya.
“Kadang kita pergi ke sumur yang di Sungkun itu, sekitar 3 kiloan dari sini. Tapi kalau ada uang, ya kita beli 200 ribu pak,” ujar Putri, Minggu (13/09/2020).
Lombok Timur saat ini berstatus siaga kekeringan. terdapat 15 kecamatan yang terancam kekeringan, 9 di antaranya mengalami dampak parah, ini tersebar di 28 desa termasuk di Desa Ekas Buana.
Tidak jarang kesulitan air bersih di saat kemarau ini memicu kepedulian baik pemerintah maupun inisiatif warga sekitar, seperti yang dilakukan oleh Forum Wartawan Media Online Lombok Timur. Warga sangat antusias akan antre setiap kali ada bantuan air bersih.
Forum Wartawan Media Online Lombok Timur ini menggalang dana sehingga bisa mendistribusikan 12 tangki air bersih untuk warga terdampak kekeringan dan bantuan peralatan sekolah. Para wartawan ini menyasar tiga dusun di desa Ekas Buana yang terdampak parah akibat kekeringan.
“Semua kita harus punya kepedulian satu sama lain, termasuk saudara kita yang saat ini kekurangan air bersih akibat kekeringan. Ada 4 titik yang menjadi sasaran kita,” kata Ketua FWMO Lombok Timur, Syamsul Rijal.
Pemda Lombok Timur sendiri melalui BPBD Lombok Timur setiap hari melakukan distribusi air bersih ke warga terdampak, disamping terus berupaya melakukan penanganan jangka panjang.
Baca Juga : Krisis Air Bersih Menjadi Beban di Masa Pandemi
Penanganan jangka panjang ini yang harus diwujudkan oleh Pemda Lombok Timur, bisa saja dengan menggunakan APBD memasang pipa dari mata air Sungkun ke rumah-rumah warga desa Ekas Buana.
