Perbandingan Air Tanah dan Air Pipa

Perbandingan Air Tanah dan Air Pipa
Perbandingan Air Tanah dan Air Pipa
Perbandingan Air Tanah dan Air Pipa
Perbandingan Air Tanah dan Air Pipa

Air tanah berasal dari ruang batuan dasar yang mengalir secara alami ke permukaan tanah melalui pancaran dan rembesan. Air tanah biasa juga disebut dengan air sumur. Sedangkan, air pipa berasal dari layanan PAM Jaya.

Berdasarkan data per November 2020, cakupan layanan PAM Jaya mencapai 64% jumlah warga dengan jumlah pelanggan 888 ribu dan total air terdistribusi sebanyak 20.232 liter per detik. Sayangnya, penggunaan air tanah dan air pipa di Jakarta jauh berbeda. Air tanah di atas air pipa, mencapai 70%. 

Air tanah layak konsumsi harus berasal dari lokasi hunian yang jauh dari kawasan industri, tempat pembuangan sampah, dan septic tank

Tempat diambilnya air tanah perlu diperhatikan karena air tanah sangat mudah terkontaminasi oleh bakteri Escherichia Coli (E-Coli), kandungan besi (Fe), Mangan (Mn), serta kadar keasaman.

Kelemahan air tanah lainnya adalah adanya ancaman kekeringan yang sering melanda wilayah kita. Sumur-sumur yang biasanya mengandung air yang melimpah, tiba-tiba kering kerontang.

Untuk mendapatkan air tanah harus dilakukan pengeboran, di titik pengambilan yang presisi. Tentunya, hal tersebut menambah kelemahan-kelemahan dalam menggunakan air tanah. Kelemahan-kelemahan yang tidak terjadi pada air pipa.

Penggunaan air tanah ini cocok untuk daerah pedesaan yang masih asri karena air sumurnya segar, bagus, dan jernih. Bahkan, tidak jarang air tersebut langsung dapat dikonsumsi.

Berbeda dengan air sumur, sumber air bersih yang berasal dari air PAM menggunakan bantuan teknologi terkini untuk mengolah air dan disalurkan melalui pipa. 

Berbagai teknologi yang digunakan telah membantu dalam mengolah air pipa agar layak dikonsumsi.

Ketika air dari PAM ini sudah mengalami proses penjernihan, air bersih dari PAM siap didistribusikan ke masyarakat.

Artikel Lainnya  Wanita Ini Ciptakan Toilet Tanpa Air untuk Hadapi Krisis

Baca Juga: Mahasiswa UNS Buat Inovasi Konversi Air Laut Siap Konsumsi

Hanya saja, banyak keluhan tentang air pipa terlalu banyak mengandung kaporit. Ini adalah pekerjaan rumah PAM Jaya di Jakarta untuk meningkatkan kualitas air pipa.

Untuk warga daerah Jakarta yang sudah marak menggunakan air tanah, sangat disarankan untuk menggunakan air pipa.

Penggunaan air tanah harus dihentikan karena menyebabkan penurunan tanah di Jakarta. Dengan menggunakan air pipa, kita bisa menyelamatkan Jakarta agar tidak tenggelam akibat penurunan tanah.