Ngeri! Krisis Air Bersih semakin Menghantui saat Pandemi

Ngeri! Krisis Air Bersih semakin Menghantui saat Pandemi
Ngeri! Krisis Air Bersih semakin Menghantui saat Pandemi

 

Ngeri! Krisis Air Bersih semakin Menghantui saat Pandemi
Ngeri! Krisis Air Bersih semakin Menghantui saat Pandemi

Pandemi Covid-19 menjadi momok tersendiri dan membuat krisis air bersih semakin menghantui Indonesia. Prediksi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang menyatakan bahwa, Indonesia berpotensi mengalami defisit ketersediaan air pada tahun 2040, bahkan bisa datang lebih cepat dari dugaan awal.

Dalam situasi normal saja dengan jumlah penduduk yang membludak, kebutuhan air bersih semakin meningkat. Ironisnya, di sisi lain ketersediaan air bersih masih terbatas bahkan semakin berkurang akibat perubahan iklim. Sementara di tengah pandemi, kebutuhan air bersih meningkat tajam. 

Terkait dampak pandemi terhadap konsumsi dan ketersediaan air bersih terdapat dua hal yang harus diperhatikan.

Pertama, konsumsi air bersih naik. 

Konsumsi air ternyata meningkat selama pandemi COVID-19. Menurut kajian Indonesia Water Institute (IWI) yang dilakukan pada periode 15 Oktober 2020 – 12 November 2020. Aktivitas mandi, misalnya, meningkat menjadi 3 kali sehari atau tiga kali lipat dari kondisi normal bagi 65 persen responden.

Baca Juga : 15 Persen Rakyat Indonesia Belum Terakses Air Minum Layak

Pendiri IWI, Firdaus Ali dalam konferensi daring pada 11 Februari 2021 juga mencontohkan, responden yang mencuci tangan kurang dari 5 kali memiliki jumlah yang dominan pada survei sebelum pandemi. Namun, sejak pandemi, mayoritas responden saat ini mencuci tangan lebih sering hingga 10 kali sehari, atau 5 kali lipat dari kondisi normal.

Dengan demikian, konsumsi air meningkat pula dari sisi volume selama pandemi. Untuk mandi saja, responden menghabiskan hingga 210 liter per orang setiap harinya atau 3 kali lipat dari masa pra pandemi. 

Artikel Lainnya  Suplai Air PDAM ke 16 Ribu Pelanggan Tersendat