Never Endless! Masalah Kelangkaan Air Bersih di Jakarta

Kelangkaan Air Bersih di Jakarta
Kelangkaan Air Bersih di Jakarta

Kelangkaan Air Bersih – Air bersih menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi setiap kota di seluruh dunia, termasuk Jakarta.

Beberapa kota mampu memenuhi kebutuhan air bersih warganya dengan sangat baik dengan kualitas layak minum langsung dari keran. 

Jakarta dengan cakupan layanan air pipa hanya sekitar 65%, dengan kebocoran air sebesar 40%, masih harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi seluruh warganya.

Sebagian warga Jakarta sudah mempunyai akses yang baik terhadap air bersih, dengan mengandalkan air pipa dari PAM Jaya.

Namun, hitungan di atas kertas ada 35% warga Jakarta yang belum terlayani air pipa.

Dulu mungkin warga ini masih bisa menggunakan air sumur, tetapi sekarang tidak bisa lagi.

Dari angka 35% ini, sebagian besar  tersebar di dua wilayah administrasi, Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Sebagian dari 35% ini tinggal di wilayah yang sangat padat penduduknya, dengan gang-gang kecil dan sempit kurang dari 1 meter.

Merekalah yang benar-benar merasakan kelangkaan air di wilayah kota. Bagi mereka tidak ada pilihan lain untuk mendapatkan air bersih, selain membeli air pikulan atau air galon isi ulang.

Celakanya, mereka mengeluarkan biaya yang sangat tinggi untuk membeli air.

Bagi Jakarta, persoalan kelangkaan air yang terjadi adalah masalah pengelolaan. Pengelolaan air bersih di Jakarta memiliki masalah teknis yang berkelindan satu sama lain. Wewenang yang tersebar di beberapa lembaga, mungkin salah satu contohnya.

Pemprov DKI Jakarta yang mempunyai tanggung jawab besar dalam pelayanan air bersih bagi warganya seharusnya mampu melakukan fungsi koordinasi yang baik.

PAM Jaya sebagai BUMD yang berada langsung dibawah kendali Pemprov DKI Jakarta sudah seharusnya mempunyai kinerja yang baik.

Artikel Lainnya  3 Langkah Sederhana Menjernihkan Air Kotor Di Rumahmu!

Baca Juga: 5 Syarat Air Bersih untuk Penuhi Cairan Tubuhmu..

Kinerja yang baik ini mutlak diperlukan terutama jika PAM Jaya memerlukan suntikan modal dalam bentuk penyertaan modal.

Masalah pengelolaan air di Jakarta memang rumit, tapi bukan berarti tidak mungkin melakukan perbaikan.

Hanya saja memang memerlukan biaya yang sangat besar, sementara anggaran selama ini sangat terbatas.