Mengapa Krisis Air Bersih Berpengaruh Pada Perempuan?

Mengapa Krisis Air Bersih Berpengaruh Pada Perempuan?
Mengapa Krisis Air Bersih Berpengaruh Pada Perempuan?
Mengapa Krisis Air Bersih Berpengaruh Pada Perempuan?
Mengapa Krisis Air Bersih Berpengaruh Pada Perempuan?

Krisis air bersih di dunia bukan hanya menjadi persoalan lingkungan hidup, tetapi juga persoalan sosial budaya yang memberi beban tersendiri bagi peran perempuan dalam keluarga.

Perempuan harus dilibatkan dalam manajemen penyediaan dan pengelolaan air bersih keluarga karena merekalah yang paling terlibat dalam proses tersebut.

Sebuah hasil studi menyebutkan bahwa penyebaran penyakit melalui air kotor dan sanitasi buruk adalah pembunuh wanita kelima di seluruh dunia, lebih banyak dari penyakit kanker payudara atau AIDS.

Sekitar 800.000 wanita meninggal dunia tiap tahunnya karena tidak memiliki akses ke toilet yang bersih seperti diungkapkan organisasi WaterAid.

Lebih dari 1 miliar wanita atau satu dari tiga wanita di dunia ini tidak memiliki akses aman akan toilet pribadi. Sedangkan sekitar 370 wanita atau satu dari 10 wanita tidak memiliki akses terhadap air bersih menurut data dari WaterAid.

Baca Juga : Perempuan, Korban Utama Dampak Krisis Air Bersih

Memang, secara umum akses terhadap air bersih telah meningkat, yakni pada angka 2 miliar orang telah memperoleh akses akan hal ini pada tahun 1990-2012. Namun demikian, sekitar 750 juta orang masih kekurangan air bersih.

Artikel Lainnya  3 Kecamatan di Sukoharjo Rawan Kekurangan Air Bersih