Pakar tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna menilai banjir rob yang semakin parah di wilayah Jakarta Utara menjadi pertanyaan besar. Dua hal terkait pertanyaan itu adalah soal penurunan muka tanah dan semakin tingginya air laut.
Banjir rob adalah banjir yang terjadi akibat naiknya permukaan air laut menuju daratan di sekitarnya. Fenomena ini sering terjadi di wilayah yang berada di pinggir laut.
Faktor penyebabnya adalah topan atau badai tropis. Kemudian gelombang tinggi yang disebabkan oleh faktor meteorologi yang memicu terjadinya banjir rob di sejumlah wilayah.
“Kalau tanggulnya sudah ada, artinya ada upaya untuk mencegah agar rob itu tidak lagi masuk daratan, terutama area pelabuhan atau sekitarnya, itu berarti sudah ada upaya teknis. Tapi kalau misalnya banjir rob sampai lama, itu pertanyaan besar,” ujar Yayat Supriatna.
Yayat memprediksi daerah yang dilanda banjir rob itu sudah semakin parah penurunan permukaan tanahnya. Atau kemungkinan kedua, terjadi kenaikan pasang laut yang semakin tinggi.
Patut diduga yang terjadi adalah kombinasi keduanya yang diperparah oleh pesatnya pembangunan gedung perkantoran atau tempat tinggal sebagai konsekuensi logis dari semakin bertambahnya populasi.
Baca Juga : DPRD: Pemprov DKI Tak Serius Atasi Penurunan Tanah Jakarta
Sepertinya masalah banjir rob tidak bisa diselesaikan atau dikendalikan dengan tanggul yang ada di Jakarta Utara, sehingga ada potensi pelabuhan atau kawasan permukiman tidak akan berfungsi lagi.
