Masalah Krisis air bersih Indonesia – Pemenuhan akses air bersih bagi masyarakat di Indonesia masih menghadapi beberapa persoalan. Dua masalah utama yang menjadi momok krisis air bersih yaitu soal buruknya kualitas sumber air bersih dan tingkat pelayanan air bersih yang masih rendah.
Persoalan Terkait Kualitas Air Bersih
Ibu Kota Jakarta merupakan contoh nyata daerah yang memiliki kualitas sumber air bersih buruk dan belum mandiri atas pasokan air bersih.
Permasalahan menjadi kompleks ketika ingin menaikkan cakupan layanan namun terbentur oleh terbatasnya ketersediaan air bersih.
Buruknya kualitas sumber air bersih yang tersedia menjadikan biaya pengolahan air minum bertambah tinggi, sehingga biaya langganan air menjadi mahal. Di sisi lain, masyarakat perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli air yang hendak dikonsumsi.
Pemangku kepentingan, dalam hal ini pemerintah pusat, provinsi, dan PDAM seharusnya mencari jawaban atas masalah kualitas air bersih yang buruk.
Baca Juga : Deretan Manfaat Hutan Sebagai Solusi Krisis Air Bersih
Masalah Tingkat Pelayanan Air Bersih yang Masih Rendah
Secara nasional, persentase pemenuhan akses air bersih melalui perpipaan saat ini baru terwujud sebesar 22%. Sementara, jumlah penduduk Indonesia saat terus meningkat mencapai 270 juta jiwa. Tentunya, penanganan krisis air bersih masih menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh pihak yang bertanggung jawab terkait air bersih.
Fakta ini harus menjadi pijakan untuk lebih menjadikan pembangunan akses air bersih sebagai prioritas utama. Agar ini berhasil, langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu mendapat dukungan semua pihak untuk dapat meningkatkan cakupan layanan.
Dua persoalan di atas harus dicarikan solusinya melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Sebab, krisis air bersih tidak dapat disepelekan karena membawa dampak buruk bagi warga Indonesia.
