AIRKAMI.ID, Krisis air bersih yang melanda Malaysia telah memicu panic buying air minum oleh warga di Penang. Kondisi di Malaysia menimbulkan pertanyaan akan nasib Indonesia yang mempunyai iklim relatif sama.
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supari mengatakan bahwa ada beberapa penyebab krisis air yang terjadi di Malaysia.
Pertama, berkurangnya curah hujan saat memasuki musim kemarau seperti saat ini.
Kedua, berkurangnya kapasitas bendungan sebagai sumber air baku, yang menyebabkan penghentian layanan air bersih selama sehari.
Ketiga, terganggunya distribusi air pada Sungai Muda yang mengakibatkan bendungan di bawahnya berkurang kapasitas airnya.
Indonesia, terutama Jakarta, harus melihat kasus di Malaysia sebagai pelajaran berharga agar situasi panic buying tidak menjalar ke Indonesia.
Jika diperhatikan penyebab krisis air di Malaysia adalah kombinasi antara faktor alam, yaitu berkurangnya curah hujan dan faktor manajemen pengelolaan yaitu gangguan pada sistem distribusi air Sungai Muda.
Untuk faktor alam, Jakarta dan daerah lain mesti bersiap karena tahun ini ada fenomena El Nino. Merujuk berbagai kajian ilmiah, El Nino bisa berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia, terutama pada Juni-November atau selama musim kemarau.
