AIRKAMI.ID, Empat mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berhasil membuktikan bahwa air hujan bisa diubah menjadi sumber air minum yang layak.
Di tengah ketersediaan air bersih yang makin menipis, apa yang dilakukan oleh mahasiswa ini merupakan sebuah terobosan yang layak diapresiasi dan didukung.
Keempat mahasiswa tersebut adalah Ademas Alam Pangestu dan Theophylus Yestra Pratama mahasiswa D4 Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Salsabila Shafa Qorisu mahasiswa S1 Farmasi, dan Hendrikus Bagas Pangestu mahasiswa D4 Teknologi Rekayasa Elektro.
Mereka mampu mengubah air hujan menjadi air minum yang layak konsumsi dengan menggunakan sebuah alat yang mereka rancang yakni Toya Wening yang berbasis Rain Water Harvesting dan Water Electrolysis.
Dalam proses pembuatannya, mereka dibawah bimbingan Dosen Ir. Maun Budiyanto ST, MT. Sedangkan untuk pendanaannya berasal dari Program Kreativitas Mahasiswa Karya Inovasi (PKM-KI) Kemendikbud Ristek 2023.
Alat ini dikembangkan dengan menggunakan tiga fitur utama, yakni pemanenan, penampungan, dan elektrolisis. Yang menarik, produk Toya Wening ini dilengkapi sistem monitoring nilai pH dan UV Sterilizer untuk proses filtrasi dan sterilisasi air.
Setelah melalui berbagai proses ini, air hujan yang semula tidak memenuhi standar layak minum, menjadi air yang layak untuk dikonsumsi, lantaran hasil akhir Toya Wening ini didesain dengan mempertimbangkan syarat-syarat kelayakan air minum.
Ir. Maun Budidyanto ST, MT mengatakan bahwa produk Toya Wening telah melalui tahap pengujian kualitas air bersih dan minum di Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan untuk menjamin kualitasnya.
Ia berharap alat Toya Wening mampu menjangkau masyarakat di berbagai kalangan dan menjadi bagian dari solusi bagi persoalan krisis air bersih pada masa mendatang.