Krisis Air Bersih dan Kritisnya Jakarta

Krisis Air Bersih dan Kritisnya Jakarta
Krisis Air Bersih dan Kritisnya Jakarta

Krisis Air Bersih dan Kritisnya Jakarta

Krisis Air Bersih dan Kritisnya Jakarta
Krisis Air Bersih dan Kritisnya Jakarta

Jakarta membutuhkan air bersih kurang lebih sebanyak 846 juta meter kubik per tahun, sementara kapasitas layanan PAM Jaya masih di kisaran 525 juta meter kubik per tahun, kurang lebih 63%.

Problemnya adalah sisa kekurangan sejumlah 321 juta meter kubik dipenuhi dari pengambilan air tanah, dan hampir dapat dipastikan kalau itu ilegal alias tanpa ijin.

Pihak PAM Jaya mengkritik pemilik gedung pencakar langit yang menyedot air tanah secara ugal-ugalan.

PAM Jaya hampir setiap tahun melakukan sosialisasi kepada para pemilik gedung pencakar langit di kawasan bisnis seperti Sudirman, MH. Thamrin, Kuningan dan Gatot Subroto.

Mereka dihimbau untuk berhenti mengeksploitasi air tanah dan memanfaatkan layanan air bersih melalui pipa dari operator Palyja atau Aetra sebagai mitra kerja PAM Jaya.

Sosialisasi oleh PAM Jaya sudah benar dan harus lebih digalakkan karena penggunaan air tanah secara berlebihan menyebabkan turunnya muka air tanah yang selanjutnya menyebabkan penurunan permukaan tanah (land subsidence) dan intrusi air laut, terutama di wilayah utara Jakarta.

Badan Geologi dalam rilisnya mengatakan bahwa laju penurunan permukaan tanah tertinggi yang terukur oleh alat GPS Geodetik adalah 12 sentimeter.

Dapat dibayangkan jika rata-rata penurunan permukaan tanah 10 cm per tahun, maka dalam 50 tahun penurunan permukaan tanah bisa mencapai 5 meter.

Dengan kata lain, pada tahun 2070 jika kita tidak melakukan upaya-upaya yang memadai, hampir dapat dipastikan Jakarta akan tenggelam. 

Sudah barang tentu tanggung jawab terbesar ada di pundak Pemprov DKI Jakarta melalui kebijakan yang tegas untuk menghentikan penggunaan air tanah ini, terutama oleh gedung-gedung pencakar langit di kawasan bisnis, sementara di sisi lain pihak PAM Jaya melalui dua operatornya Palyja dan Aetra mau tidak mau harus dapat meningkatkan kualitas layanannya.

Artikel Lainnya  Warga Pesisir Bekasi Kini Mengalami Krisis Air Bersih

Baca Juga: Penggunaan Air Tanah Harus Dihentikan

PAM Jaya pun tengah berupaya membangun jaringan pipa dan delapan water treatment plant (WTP) atau instalasi pengolahan air (IPA) di Buaran 1, Buaran 2, Pulogadung, Pejompongan 1, Pejompongan 2, Pesanggrahan, Taman Kota, dan Hutan Kota Penjaringan.

Krisis air bersih di Jakarta harus disikapi dengan bijaksana oleh semua pihak, terutama penggunaan air tanah secara berlebihan oleh gedung-gedung pencakar langit di Jakarta harus dihentikan sekarang juga. Ini untuk kebaikan semua, untuk mencegah Jakarta semakin kritis.