5 Minggu Lebih Warga Bandar Lampung Keluhkan Krisis Air Bersih

5 Minggu Lebih Warga Bandar Lampung Keluhkan Krisis Air Bersih
5 Minggu Lebih Warga Bandar Lampung Keluhkan Krisis Air Bersih

Sudah lima minggu warga Gunung Mastur Gg Bukit 1 Kel. Perwata, Kec. Teluk Betung Timur (TBT), Bandar Lampung, mengalami krisis air bersih. Penyebabnya adalah layanan air bersih dari PDAM Bandar Lampung berhenti mengalir.

Yani, warga setempat, mengatakan di RT 04 terdapat sekitar 27 pelanggan air minum PDAM Bandar Lampung, belum lagi di RT 03 dan RT 02, mengingat ada tiga RT yang terdampak krisis air

Warga sudah membuat laporan beberapa kali ke PDAM Bandar Lampung, tetapi tidak ada tindak lanjut. Memang, pihak PDAM sudah mengirimkan air beberapa tangki dan warga mengantri menggunakan ember, namun itu tidak menyelesaikan masalah karena warga masih kekurangan air.

Kejadian ini tentu merepotkan warga karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga harus mencari air dari sumur yang lumayan jauh. Sementara biaya langganan air bersih tetap harus dibayar sekitar Rp. 100ribuan per bulannya.

Warga pun berharap segera ada tindak lanjut dari PDAM. Kalau memang ada kerusakan seharusnya segera diperbaiki. Penyebabnya apa, warga juga tidak ada yang tahu. Saat warga mengadu ke kantor PDAM, bahasa pihak PDAM kepada warga adalah sedang dicarikan solusinya.

Kabag Humas PDAM Bandar Lampung, Hikmarwadi mengungkapkan, saat ini pihaknya memang masih kekurangan air. Namun,  pihak PDAM sudah memberikan bantuan air tangki yang dikirimkan tiap 2 hari sekali.

Katanya PDAM Bandar Lampung sedang mengupayakan untuk memperlancar air, sehingga dapat dinikmati warga. Tapi faktor utamanya daerah itu tinggi, terus faktor kedua yaitu konsumennya terlalu banyak. Sementara di daerah bagian bawah airnya lumayan lancar.

Apapun itu, pihak PDAM harus mampu memperbaiki kualitas layanannya. Pelanggan sudah cukup menderita selama 5 minggu tanpa layanan air bersih. Pemkot Bandar Lampung harus menjamin bahwa PDAM Bandar Lampung mampu melayani air bersih bagi warganya.