Jawa Menghadapi Ancaman ‘Hilangnya Air Bersih’ Pada 2040

Jawa Menghadapi Ancaman ‘Hilangnya Air Bersih’ Pada 2040
Jawa Menghadapi Ancaman ‘Hilangnya Air Bersih’ Pada 2040
Jawa Menghadapi Ancaman ‘Hilangnya Air Bersih’ Pada 2040
Jawa Menghadapi Ancaman ‘Hilangnya Air Bersih’ Pada 2040

Pulau Jawa harus bersiap menghadapi ancaman hilangnya air bersih pada tahun 2040. Langkah-langkah yang diambil pada sisa waktu yang ada sangat menentukan apakah penduduk pulau Jawa dapat menyiasati potensi ancaman ini.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan beberapa pemicu krisis air yang terjadi mulai dari perubahan iklim, pertambahan penduduk, hingga alih fungsi lahan.

Pemerintah mengklaim proyek bendungan serta revitalisasi waduk dan danau yang terus berjalan dapat mencegah krisis air, walau akademisi menilai upaya itu belum cukup membendung bencana yang bakal datang.

Krisis air terjadi saat kebutuhan atas sumber daya ini lebih tinggi dibandingkan tingkat ketersediaannya, kata peneliti senior di Pusat Geoteknologi LIPI, Rachmat Fajar Lubis.

Persoalan di Jawa, air selalu dipersepsikan sebagai sumber daya terbarukan karena Indonesia mengalami musim hujan setiap tahun. Padahal, curah hujan di Jawa tidak pernah bertambah, bahkan cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Rachmat Fajar Lubis, ancaman krisis air di Jawa bisa semakin nyata. Alasannya, perubahan iklim itu diperparah faktor antropogenik, yaitu pengambilan air secara besar-besaran untuk rumah tangga dan industri maupun alih fungsi lahan.

“Kalau pemerintah dan masyarakat tidak melakukan apa-apa, kita harus sangat khawatir. Kebutuhan air terus naik, tapi air makin berkurang dan tercemar,” ucapnya.

Baca Juga : Masalah Jakarta Kekurangan Air Bersih Tidak Ada Habisnya

Merujuk data ketersediaan air yang disusun Pusat Litbang Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, satu orang di Jawa saat ini bisa mendapat 1.169 meter kubik air per tahun. Ketersediaan air yang setara 58 truk tangki air berbobot 20 ribu liter itu dilabeli status ‘ada tekanan’.

Artikel Lainnya  Setelah 20 Tahun, Warga Cipala Kini Nikmati Air Bersih