Inilah Ultrafiltrasi! Teknologi Pengolahan Air di Masa Depan

Inilah Ultrafiltrasi! Teknologi Pengolahan Air di Masa Depan
Inilah Ultrafiltrasi! Teknologi Pengolahan Air di Masa Depan

"Inilah

Ultrafiltrasi (UF) sepertinya dapat diandalkan sebagai teknologi pengolahan air di masa depan, paling tidak untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Ultrafiltrasi adalah teknologi menengah yang sudah terbukti dapat dikuasai dengan mudah, yang dapat diterapkan pada proses pengolahan air skala kota dan kawasan.  

Ultrafiltrasi merupakan proses pemisahan menggunakan membran dengan ukuran pori-pori berkisar antara 0,1-0,001 µm (mikron).

Biasanya, membran UF akan menghilangkan kotoran dari zat yang mempunyai berat molekul tinggi, material koloid, serta molekul polimer organik atau anorganik.

Ir. Irman Djaya Dipl. SE, yang dengan ketekunannya telah berhasil mengembangkan dan menerapkan teknologi Ultrafiltrasi pada instalasi pengolahan air minum. Salah satu hasil karyanya dapat dilihat di Kota Banjar (Jawa Barat).

Instalasi pengolahan yang dibangun di Banjar dengan kapasitas produksi 50 liter/detik tersebut merupakan instalasi pertama yang menerapkan teknologi Ultrafiltrasi di Indonesia.

Menurut Irman Djaya, air yang diolah melalui proses filtrasi harus melalui pengolahan pendahuluan terlebih dahulu untuk menurunkan kekeruhan menjadi dibawah 20 NTU.

Setelah itu, air yang dihasilkan dapat langsung diminum tanpa pembubuhan desinfektan lagi. 

Investasi teknologi Ultrafiltrasi ini tidak mahal, bahkan 20-25% lebih murah dari IPA konvensional, tapi belum termasuk pengolahan pendahuluan untuk menurunkan kekeruhan sampai dibawah 20 NTU. Sedangkan biaya operasinya sekitar 15-20% lebih murah dari IPA konvensional. 

Efektivitas pengolahan dengan teknologi Ultrafiltrasi ini mestinya sudah teruji, baik secara keilmuan maupun melalui hasil uji coba. Yang perlu dikaji lebih lanjut adalah keandalan sistem dalam kurun waktu tertentu. 

Misalnya menyangkut tentang usia teknis membran, efektivitas membran yang harus bekerja pada kondisi ekstrim tertentu (cuaca, perubahan kualitas air baku secara ekstrim dan mendadak), atau masalah operasional lainnya (kualifikasi dan pengalaman operator, ketersediaan suku cadang dan tenaga ahli).

Artikel Lainnya  Krisis Air Bersih di Indonesia Masih Tinggi, Ini yang Perlu Dilakukan!

Terlepas dari hal-hal yang disebutkan diatas, inovasi yang dikembangkan dalam pengolahan air melalui Ultrafiltrasi perlu mendapat apresiasi.

Pada saat dimana pencemaran sumber-sumber air permukaan meningkat, sedangkan instalasi pengolahan yang ada sudah tidak lagi mampu mengatasi peningkatan pencemaran, teknologi Ultrafiltrasi bisa menjadi jawabannya.

Baca Juga : Luar Biasa! Mesin Ini Bisa Memanen Air dari Udara Bebas

Ultrafiltrasi ini cocok sebagai unit pengolahan tambahan, mengingat teknologi pengolahan air yang konvensional tampaknya tidak bisa lagi diandalkan untuk mengolah air baku yang semakin tercemar.

Keunggulannya adalah air yang dihasilkan dapat langsung diminum dengan biaya yang relatif rendah.