Air merupakan kebutuhan utama manusia. Setiap hari, air digunakan secara terus-menerus, bahkan tanpa henti. Manusia sering memanfaatkan air untuk beraktivitas dan memenuhi kebutuhannya, seperti minum, mandi, memasak, dan sebagainya.
Walau begitu, tahukah kamu mengapa air di Bumi tidak pernah habis walau digunakan secara terus-menerus?
Bumi sangat efisien menyimpan air dalam jumlah yang sangat besar karena memang ada siklus hidrologi. Siklus hidrologi merupakan rangkaian atau tahapan yang dilalui air dari bumi ke atmosfer, lalu kembali lagi ke bumi. Siklus hidrologi dimulai dari proses penguapan (evaporasi), kondensasi, presipitasi dan infiltrasi.
Mau tahu detailnya, simak informasinya di bawah ini ya:
- Penguapan (Evaporasi)
Penguapan adalah perubahan wujud benda cair menjadi gas. Dalam proses ini, air yang ada di bumi mengalami penguapan ke udara karena panas dari matahari. Air yang mengalami penguapan tidak hanya berasal dari sungai atau laut aja. Tetapi juga ada yang berasal dari tanaman atau es.
- Kondensasi
Setelah air menguap ke udara, maka air tersebut mengalami proses penggumpalan (kondensasi). Menggumpal menjadi awan.
- Presipitasi
Awan yang terbentuk, lama-kelamaan akan mencapai titik jenuh. Kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk tetesan-tetesan air yang disebut hujan. Proses ini disebut sebagai presipitasi. Tapi, awan juga bisa turun ke bumi dalam bentuk salju.
- Infiltrasi
Air yang jatuh ke bumi akan mengalami infiltrasi atau terserap oleh pori-pori tanah. Air dari sini akan mengalir kembali ke laut dan proses siklus air akan berulang kembali. Proses siklus air terjadi berulang-ulang. Maka dari itu, air di bumi ini tidak akan pernah habis.
Intinya, pasokan air di bumi ini tidak akan habis karena adanya suatu siklus hidrologi. Seperti yang dijelaskan di atas, siklus ini berperan dalam mendaur ulang air yang ada di Bumi sehingga volume air akan terus tetap.
