Fun Fact! Keberadaan Capung Bisa Jadi Indikator Kualitas Air

Fun Fact! Keberadaan Capung Bisa Jadi Indikator Kualitas Air
Fun Fact! Keberadaan Capung Bisa Jadi Indikator Kualitas Air
Fun Fact! Keberadaan Capung Bisa Jadi Indikator Kualitas Air
Fun Fact! Keberadaan Capung Bisa Jadi Indikator Kualitas Air

Siapa sangka seekor serangga bernama capung yang sering kita jumpai sehari-hari itu memiliki peran penting bagi keseimbangan ekosistem, salah satunya yakni keberadaan capung bisa menjadi indikator kualitas air bersih di suatu wilayah? 

Ya benar sekali, keberadaan capung bisa menjadi indikator air bersih dan lingkungan sehat karena faktanya kehidupan capung tidak bisa dipisahkan dengan air. Capung hanya akan berkembang biak di habitat air yang bersih.

Serangga dengan nama latin Orthetrum Sabina ini termasuk dalam ordo Odonata, dengan dua sub-ordo yakni anisoptera dan zygoptera. capung memiliki ciri fisik diantaranya memiliki kaki bergerigi berjumlah 6, dengan 2 pasang sayap yang transparan. 

Mereka memiliki kepala besar dengan mata majemuk yang terdiri dari sekitar 24.000 ommatidia (mata kecil). Mata ini yang memungkinkan mereka dapat memiliki sudut pandang hampir 360 derajat. 

Meskipun tidak berukuran raksasa seperti Dinosaurus, ternyata capung termasuk dalam serangga pertama yang menghuni bumi. Mereka hidup sebelum Dinosaurus ada, yaitu selama 300 juta tahun. 

Spesies capung beragam dan dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika. Terdapat sekitar 6.000 jenis capung di seluruh dunia. Di Indonesia, terdapat 750 jenis atau 12,5 persen dari total jenis capung di seluruh dunia.

Makhluk ini sama sekali tidak berbahaya bagi manusia meski penampilannya agak menakutkan. Di samping itu, capung memiliki warna sayap dan tubuh yang indah dan mempesona.

Selama ini capung juga telah berjasa bagi manusia, mereka memangsa jentik-jentik nyamuk, lalat, dan berbagai serangga lain yang menyebabkan penyakit. Terlebih, capung membantu mengontrol populasi serangga hama tersebut. Hal ini turut membantu lingkungan, karena memungkinkan manusia mengurangi pemakaian pestisida untuk membunuh serangga tersebut.

Artikel Lainnya  Dampak Gempa Taput, 2.000 Pelanggan PDAM Kesulitan Air Bersih

Capung merupakan hewan yang sensitif terhadap kualitas air. Mereka bergantung pada ekosistem perairan yang sehat dan rantai makanan yang sehat. Serangga ini tidak akan menempati sungai tanpa tumbuhan dan tercemar limbah. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan capung dapat menjadi indikator kualitas air. 

Profesor Samways dari Stellenbosch University, Afrika Selatan mengatakan bahwa semakin banyak jenis capung yang hidup di suatu area menunjukkan bahwa air di lingkungan tersebut bersih dan terhindar dari polusi atau pencemaran.

Baca Juga : Studi: Air Kemasan Mempunyai Dampak Buruk Bagi Lingkungan

Melihat fakta keberadaan capung  yang semakin jarang ditemukan  cenderung tidak disadari oleh kita. Padahal, hewan ini memiliki peran yang penting bagi kehidupan manusia sehari-hari. Ketika capung lenyap, air bersih pun menghilang.