Banyak Anak Indonesia Meninggal Akibat Ketiadaan Air Bersih

Banyak Anak Indonesia Meninggal Akibat Ketiadaan Air Bersih
Banyak Anak Indonesia Meninggal Akibat Ketiadaan Air Bersih

Berdasarkan data United Nations Children’s Fund (UNICEF) tahun 2015 menunjukan bahwa sebanyak 73.921 anak Indonesia meninggal akibat diare. Hal tersebut menjadi bukti masih buruknya kualitas sanitasi dan ketiadaan air bersih yang memadai di negara ini. 

Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Entos Zainal mengatakan, permasalahan diare ini seharusnya bisa diselesaikan dengan sanitasi dan air yang bersih. 

Entos mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, sebanyak 45 persen anak di desa dan 20,08 persen anak di kota diketahui tinggal di rumah dengan fasilitas sanitasi yang tidak layak. Situasi tersebut, semakin diperburuk dengan munculnya pandemi Covid-19 di Tanah Air.

“Artinya masih banyak anak dan keluarga masih menempati tempat tinggal dengan sanitasi-sanitasi yang belum baik,” kata dia.

Padahal, dalam situasi Covid-19 saat ini, kedisiplinan menjaga kebersihan diri dan menerapkan protokol kesehatan sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, Entos menilai bahwa tantangan pengelolaan sanitasi pada masa pandemi ini juga perlu diatasi.

Baca Juga : Akses Air Bersih Indonesia Tertinggal Dibanding Negara Tetangga

“Mengatasi tantangan pengelolaan sanitasi terutama di masa pandemi membutuhkan dukungan dan tanggung jawab bersama, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, keluarga dan orang tua,” ucap dia.

Artikel Lainnya  Inovasi Keren untuk Atasi Krisis Air Bersih