Gawat! Air Minum di Jakarta Tercemar Bakteri E.Coli dan Tinja

Air di Jakarta Tercemar Bakteri E.Coli dan Tinja
Air di Jakarta Tercemar Bakteri E.Coli dan Tinja

Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengungkapkan bahwa air tanah di Jakarta sudah tercemar oleh bakteri Escherichia coli (E.coli) yang berasal dari tinja. Disinyalir, bakteri tersebut berasal dari septic tank yang terlalu dekat dengan sumur, sumber air yang digunakan warga. 

Penyebab utama air di Jakarta tercemar adalah lapisan tanah di Ibu Kota sudah menipis akibat eksploitasi air secara berlebihan, sehingga menyebabkan tidak adanya batas antara sumur dan juga septic tank. 

Proses pencemaran itu memicu korosi yang menyebabkan cakupan air bersih di Ibu Kota mudah terkontaminasi. Terutama pada air yang ada di lapisan bawah tanah yang berdekatan dengan septic tank. Tidak adanya batasan antara keduanya, maka terjadi tabrakan antara septic tank dan sumur.

Tingkat pencemaran bakteri E.coli terhadap air bersih di Ibu Kota sudah melampaui batas kewajaran yang semestinya. Kontaminasi memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, namun tingkat pencemaran yang telah terjadi sekarang ini sudah tidak normal.

Artikel Lainnya  Mengenal Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Bersih

Arief juga menegaskan, pembangunan jaringan pipa adalah kunci menghentikan penggunaan air tanah yang sudah tercemar oleh warga Jakarta. Hanya sayangnya, pembangunan jaringan pipa tersebut belum merata ke seluruh wilayah Jakarta.

Sudah seharusnya semua warga Jakarta memakai air pipa namun mereka tidak mempunyai pilihan, mengingat pipanya belum sampai. Dan itulah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh PAM Jaya.

PAM Jaya membutuhkan dana hingga Rp23 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta untuk membangun jaringan air bersih secara merata ke seluruh wilayah Jakarta.

Anggaran itu diperlukan untuk membangun jaringan pipa sepanjang 4.500 kilometer untuk memenuhi cakupan layanan 100 persen yang ditargetkan rampung pada tahun 2030 mendatang.

Selama cakupan layanan PAM Jaya belum 100 persen, maka selama itu warga Jakarta masih akan menggunakan air tanah yang sudah terkontaminasi tinja.

Artikel Lainnya  Waspada! 3 Penyakit yang Disebabkan Pencemaran Lingkungan