Air Bersih Habis, Warga Ketapang Terpaksa Minum Air Sungai

Air Bersih Habis, Warga Ketapang Terpaksa Minum Air Sungai
Air Bersih Habis, Warga Ketapang Terpaksa Minum Air Sungai

Ribuan warga Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat sampai Selasa (11/10/2022) masih mengalami kebanjiran. Warga terdampak banjir sudah kehabisan persediaan air bersih hingga terpaksa minum air sungai.

Banjir di Jelai Hulu, Ketapang disebabkan hujan deras yang turun seminggu terakhir. Banjir itu hingga saat ini belum ada tanda akan segera surut. Justru debit air masih mungkin berpotensi naik jika hujan terus terjadi.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, baru akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Ketapang terkait pemenuhan air bersih bagi warga terdampak banjir di Jelai Hulu.

Saat ini, Dinas PUPR Provinsi Kalbar sudah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Balai Kawasan Perumahan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Tujuannya, agar bisa memberikan bantuan penyediaan mobil tangki air bersih.

Sekda Harisson mendesak Pemkab Ketapang agar benar memperhatikan kebutuhan warga terdampak banjir di Jelai Hulu dan selalu berkoordinasi dengan Pemprov Kalbar dalam penanganan musibah banjir.

Artikel Lainnya  Ketersediaan Air Bersih Cukup Cegah Kanker dan Down Syndrome

Pemprov Kalbar sudah meminta Dinas Sosial untuk membantu kebutuhan masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Jelai Hulu.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Daniel mengungkapkan bahwa distribusi bantuan ke Desa Asam Jelai terkendala oleh arus deras sungai.

Untuk diketahui, Desa Asam Jelai adalah salah satu desa paling jauh di Kecamatan Jelai Hulu. Saat banjir seperti saat ini, akses utama tinggal melalui jalur sungai.

Banjir yang terjadi di Jelai Hulu seolah mengingatkan betapa pentingnya pembangunan infrastruktur perpipaan air bersih untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi warga terdampak agar tidak perlu mengonsumsi air sungai.