AIRKAMI.ID, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air (UPTD PSDA) Wilayah Sungai (WS) Cisadea-Cibareno, Andria Hendraningrat mengungkapkan bahwa sekarang ini Sukabumi sudah mulai mengalami krisis air bersih.
Namun demikian, Andria memastikan kondisi irigasi dan sungai yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, dinilai masih dalam tahap aman.
Dengan gamblang, Andria menjelaskan bahwa selain krisis air bersih, kondisi lahan di Sukabumi juga mulai mengalami penyempitan, karena populasi penduduk yang terus bertambah.
Oleh karena itu, Sukabumi harus segera mulai menyiapkan satu regulasi untuk membangun embung ataupun tangkapan air atau juga kolam-kolam retensi. Hal ini harus dilakukan supaya ketersediaan air tetap seimbang.
Tantangan yang masih dihadapi oleh Sukabumi adalah bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat agar mulai bersikap hemat dalam pemakaian air.
Selain itu juga dengan mulai mendidik warga supaya tidak membuang sampah secara sembarangan ke saluran atau sungai.
Pada perayaan Hari Air Sedunia pada tahun 2023 ini, UPTD PSDA Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno, melakukan aksi bersih-bersih sampah, penanaman pohon dan penebaran bibit ikan bersama puluhan siswa, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh pemuda, LSM dan sejumlah SKPD terkait di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Saat ini, Kabupaten dan Kota Sukabumi sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang menjaga air tetap selalu bersih dari hulu sampai hilir dengan tetap menjaga keseimbangan alam, sehingga mulai dari debit dan pemanfaatan dapat dimaksimalkan.
Langkah Sukabumi membentuk Satgas dalam isu air bersih layak diapresiasi dan ditiru oleh daerah lain dalam menyikapi ancaman krisis air yang semakin nyata karena fenomena perubahan iklim.
Sudah sewajarnya masyarakat Sukabumi mendukung setiap program dari pemerintah dengan meningkatkan kesadaran menjaga ketersediaan air, yang salah satu caranya tidak menggunakan air tanah tapi beralih menggunakan air bersih perpipaan.