Banjir bandang yang melanda lima desa di Boalemo, Gorontalo terjadi pada hari Sabtu (17/12/2022) sore. Sampai pukul 20.00 WItA, air banjir terus meninggi. Sejak malam itu warga mulai mengalami kesulitan air bersih.
Banjir disebabkan oleh luapan air Sungai Tilamuta dan Sungai Tohulito. Sebanyak 2061 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 6612 jiwa terdampak, yang tersebar di Desa Piloliyanga, Limbato, Mohungo, Hungayonaa, Kecamatan Tilamuta dan Desa Lamu di Kecamatan Dulupi.
Muli Moito, warga Desa Mohungo mengeluh kesulitan air bersih sejak rumahnya diterjang banjir setinggi dada orang dewasa. Rumah Muli Moito berada tidak jauh dari Sungai Tilamuta yang meluap.
Hal yang sangat dibutuhkan oleh warga adalah sumber air bersih untuk minum dan membersihkan rumah dan perabotan yang penuh lumpur yang terbawa banjir.
Hingga jelang tengah malam, pukul 23.40 WITA, Muli Moito belum juga tidur. Dia bersama istri memilih untuk tetap tinggal di rumah yang tergenang air keruh kecoklatan.
Muli Moito mengaku hanya mengungsikan anak semata wayangnya ya ke rumah saudaranya yang lebih aman. Sedangkan dirinya, memilih bertahan untuk membersihkan rumah.
Muli Moito dan warga terdampak lainnya meminta perusahaan air minum daerah Boalemo secepatnya menyalakan air bersih karena sangat dibutuhkan.
Selain memerlukan air bersih, warga juga berharap pemerintah bergerak cepat mendistribusikan makanan siap saji kepada warga yang terdampak.
Juga pakaian yang layak pakai bagi warga yang tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya. Karena diguyur hujan tengah malam disertai banjir, sudah tentu warga kedinginan. Apalagi bagi yang mempunyai bayi, pasti sangat memerlukan pakaian bersih dan juga popok.
Bencana kadang tidak diketahui kapan datangnya. Hal terpenting adalah, bagaimana respon pemerintah, melalui BPBD setempat untuk segera memberi bantuan bagi warga terdampak, terutama makanan, pakaian dan juga air bersih.
