Stunting Pada Anak Indonesia, Masalah Pelik yang Belum Selesai

Stunting masih menjadi persoalan nasional yang harus segera diatasi. Melansir situs Ganbest.id, terdapat sekitar 7,8 juta dari 23 juta atau sekitar 35,6 persen balita Indonesia yang menderita stunting. Melihat hal ini, tak heran World Health Organization (WHO) menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi buruk.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh  pada anak, terutama pertumbuhan  tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Gejala stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang kerdil atau jauh lebih pendek dibandingkan teman seusianya.

Pencegahan stunting bukan hanya terkait soal asupan gizi yang baik pada 1.000 hari pertama kehidupan, namun juga memastikan kecukupan kebutuhan air bersih.

Hasil survei Kementerian Kesehatan pada tahun 2022 (SSGI 2022), terungkap bahwa di Indonesia 1 dari 5 anak balita menderita stunting. Selain malnutrisi, kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang buruk ternyata juga menjadi pemicu tingginya angka stunting di Indonesia.  

Menurut riset Kementerian Kesehatan RI, 60 persen faktor penyebab stunting yaitu tidak adanya air bersih dan sanitasi buruk. Sementara 40 persen lainnya disebabkan oleh gizi buruk.  Tidak heran, apabila akses air bersih masuk menjadi salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) dengan target tahun 2030.

               

Air bersih adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia untuk memenuhi standar kehidupan secara sehat.  Oleh sebab itu, Rencana Pembangunan Jarak Menengah Nasional (RPJMN) Pemerintah tahun 2020-2024 berfokus pada peningkatan target akses sanitasi dan air bersih yang berkelanjutan.

RPJMN ini mempunyai target 100 persen akses air minum layak dan menyediakan akses air minum perpipaan dengan membangun 10 juta pipa sambungan rumah tangga.

Artikel Lainnya  Problem Stunting Tinggi, Anggota DPR: Air Bersih Masih Buruk!

Diharapkan dengan semakin meratanya akses air bersih perpipaan, angka stunting di Indonesia dapat diturunkan secara signifikan sehingga generasi Indonesia mendatang menjadi generasi yang unggul.