AIRKAMI.ID, Ketua DPR RI, Puan Maharani kembali menyoroti sejumlah sungai di Jakarta yang tercemar sehingga belum bisa menjadi sumber air bersih.
Berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta hanya mampu memenuhi 6 persen kebutuhan air bersih warganya. Sedangkan, 94 persen air yang dipakai warga Jakarta dipenuhi dari Purwakarta dan Tangerang.
Jakarta memang masih berusaha keras untuk mampu memenuhi kebutuhan sumber air bersihnya, yaitu dengan melakukan upaya agar kualitas air sungai di Jakarta memenuhi ambang batas sumber air bersih.
Memang terlihat sebagai ironi, saat air terlihat melimpah namun tidak bisa dimanfaatkan sebagai sumber air bersih. Keterbatasan sumber bersih inilah yang menjadi salah satu alasan bagi PAM Jaya untuk meningkatkan cakupan layanan 100 persen yang hendak dicapai pada tahun 2030 nanti.
Melihat kondisi seperti ini, ada baiknya untuk tetap menggunakan sumber air dari luar Jakarta, sembari perlahan namun pasti dilakukan program untuk meningkatkan kualitas air sungai di Jakarta.
Belum lama ini Pemerintah Provinsi Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar kerja bakti massal di seluruh wilayah di DKI Jakarta untuk menyambut datangnya musim hujan.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menjelaskan bahwa kerja bakti yang diikuti oleh 2 ribu peserta dari aparatur sipil negara (ASN) dan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) agar Jakarta siap menghadapi musim hujan.
Kerja bakti ini bertujuan untuk memastikan sungai, waduk, setu, embung serta saluran lokal dan tali air dapat berfungsi optimal, ujar Heru dalam siaran tertulis, Senin (20/11/2023).
Heru berharap warga DKI Jakarta juga bisa melakukan kerja bakti dan bergotong royong untuk membersihkan Jakarta. Sejumlah langkah semacam ini tentu harus terus dilakukan hingga kualitas air sungai dapat ditingkatkan agar memenuhi syarat sebagai sumber air bersih di Jakarta.