AIRKAMI.ID, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia menyebutkan bahwa Indonesia saat ini masih terancam dilanda krisis air yang sangat krusial.
Salah satu penyebabnya karena hanya ada 21 persen penduduk Indonesia yang dapat mengakses air bersih yang bersumber dari pipa.
Artinya apa? Berarti sebagian besar penduduk Indonesia dengan prosentase 79 persen masih memanfaatkan air tanah dengan menggunakan sumur.
Selain terkontaminasi, kebanyakan sumur di Indonesia mempunyai kecenderungan untuk mengering saat musim kemarau. Mungkin inilah salah satu penyebab masih banyak penduduk Indonesia yang sangat rentan mengalami krisis air bersih.
Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air, Firdaus Ali menyebut krisis yang dimaksud adalah berupa kekurangan akses air bersih maupun pengelolaan air bersih saat bencana seperti banjir melanda.
Bahkan, di ibu kota sendiri yakni DKI Jakarta, sekarang ini kondisinya tidak jauh berbeda dengan kondisi nasional. Saat ini, tercatat sebanyak 62 persen penduduk Jakarta telah menikmati akses air bersih. Tetapi sayangnya, fakta di lapangan tidak berbicara demikian. Berdasarkan data PAM Jaya per-Juni 2023, warga jakarta yang mendapat akses air bersih perpipaan baru 39 persen.
Apabila dilihat lebih luas, Jakarta selama musim hujan mengalami banjir. Sementara saat musim kemarau, suplai air bersihnya bermasalah. Idealnya, saat air melimpah di musim hujan dapat dikelola untuk digunakan saat musim kemarau.
Krisis air di Jakarta ataupun di Indonesia ini menjadi tantangan yang tidak mudah bagi pemerintah. Oleh sebab itu, perlu dibentuk kerangka untuk pengelolaan air yang lebih bijaksana.
Isu pengelolaan air memang menjadi sangat penting karena air terlihat melimpah, namun tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Di sinilah peran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi sangat vital di setiap daerah, bagaimana mengelola air agar saat musim kemarau, masyarakat tidak mengalami krisis air.
Jika PDAM mampu mengelola air dengan baik, langkah berikutnya adalah melakukan pipanisasi ke rumah-rumah warga. Saat, persentase angka penggunaan air pipa oleh penduduk Indonesia meningkat, dapat dipastikan krisis air di Indonesia secara perlahan dapat diatasi.
