AIRKAMI.ID, Persoalan air bersih di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah setempat. Saat ini warga Bengalon mengalami krisis air bersih. Patut diduga PDAM Kutai Timur tidak maksimal dalam memberikan pelayanan.
Pipa induk yang selama ini digunakan PDAM Kutai Timur untuk mendistribusikan air ke setiap rumah warga sering mengalami kebocoran. Hingga kini perbaikan belum dilakukan dengan baik.
Anggota Komisi D DPRD Kutai Timur, Asmawardi tidak menyangkal hal itu. Sebagai warga Bengalon, ketua Fraksi PAN itu membenarkan yang terjadi pada buruknya layanan air bersih tersebut.
Asmawardi mengatakan, sebagai jalan keluarnya diperlukan pembangunan sumur bor, yang merupakan keinginan masyarakat. Hanya sayangnya, proses pengadaan mempunyai hambatan.
Tidak lain karena alokasi anggaran bagi pengadaan sumur bor melalui APBD Perubahan sudah ditiadakan. Padahal, jika diperbolehkan, pihaknya pasti sudah mendorong aspirasi warga untuk membangun sumur bor tersebut.
Sebenarnya keberadaan sumur bor sangat diharapkan masyarakat Bengalon. Bahkan hampir setiap desa sudah mengajukan, karena aliran air bersih dari PDAM macet. Pipa induknya bocor, sementara pelanggan selalu membayar biaya bulanan namun air tidak mengalir.
Sedangkan bagi PDAM, anggaran untuk pembelian pipa induk memang belum ada. Asmawi berharap, melalui program multiyears, anggaran dapat direalisasikan, sehingga PDAM bisa memperbaiki layanannya.
Menyikapi situasi ini Pemkab Kutai Timur tidak bisa berdiam diri, bagaimanapun juga air bersih adalah kebutuhan dasar bagi warga Bengalon.
Dana untuk penggantian pipa induk harus segera dianggarkan, agar perbaikan dapat segera dilakukan supaya kualitas layanan air bersih dapat ditingkatkan. Melalui penganggaran dana air bersih yang cukup untuk memperbaiki kualitas layanan air, diharapkan warga tak lagi kesusahan mendapatkan air bersih.
