2030 Diprediksi Krisis Air Bersih, Teknologi Ini Solusinya..

2030 Diprediksi Krisis Air Bersih, Teknologi Ini Solusinya
2030 Diprediksi Krisis Air Bersih, Teknologi Ini Solusinya

Dalam rangka menghadapi potensi ancaman krisis air bersih, teknologi mempunyai peran yang cukup vital. Sejumlah negara,  termasuk Indonesia direkomendasikan untuk memanfaatkan teknologi smart water untuk menghadapi krisis air bersih yang diprediksi terjadi pada tahun 2030.

Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Hedi Santoso mengungkapkan, pada tahun 2030 dunia akan menghadapi defisit air mencapai 40 persen dalam kondisi iklim yang sama atau bahkan lebih buruk daripada yang terjadi sekarang ini.

Terjadinya krisis air bersih ini disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor, yakni pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan perubahan iklim.

Fakta ini menuntut pengelolaan air yang efisien dan andal untuk menjamin keberlanjutan ketersediaan air bersih bagi seluruh masyarakat dan makhluk di Bumi.

Sebagai salah satu solusi untuk menghadapi krisis air, perusahaan Schneider Electric mengeluarkan sebuah produk sistem arsitektur EcoStruxure. Sistem arsitektur EcoStruxure™ for Water and Wastewater ini diklaim bisa menghasilkan air berkualitas tinggi.

Selain itu, alat itu juga mampu melakukan purifikasi air limbah secara berkelanjutan dengan efisien. Arsitektur EcoStruxure™ for Water and Wastewater sudah banyak dipakai pada proyek-proyek pengelolaan air dan air limbah di seluruh dunia.

Misalnya Anglian Water di Inggris, Shuqaiq 3 di Arab Saudi, pabrik pengolahan air limbah di California, dan Herning Water di Denmark.

Alat ini sudah terbukti bisa mengurangi konsumsi energi hingga 30 persen, meningkatkan efisiensi operasional pada instalasi pengolahan air dan jaringan distribusi air hingga 25 persen, dan mengurangi total biaya kepemilikan (TCO) aset hingga sekitar 20 persen.

Alat ini terdengar sangat menjanjikan, asal harganya murah dengan hasil yang berkualitas mungkin cocok digunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.