Perhatian! PBB Peringatkan Ancaman Krisis Air Bersih Global

Ancaman Krisis Air Bersih Global
Ancaman Krisis Air Bersih Global

PBB peringatkan ancaman krisis air bersih global – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui World Meteorological Organization (WMO) atau Badan Meteorologi Dunia memperingatkan ancaman krisis air bersih yang akan dihadapi masyarakat global akibat perubahan iklim dan pertumbuhan populasi. 

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan, saat ini dunia sedang berada dalam “jalur bencana” terkait kenaikan temperatur global.  

Guterres khawatir temperatur global akan terus meningkat hingga sebesar 2,7 derajat Celcius, melampaui batasan yang dinegosiasikan dalam Perjanjian Iklim Paris 2015 di angka 1,5 derajat Celcius.

Di sisi lain, WMO menilai pengelolaan sumber daya air global masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak memadai.

Sebagian besar negara di dunia tidak siap menghadapi krisis air, seperti banjir dan kekeringan yang diperkirakan akan memburuk. 

Menurut WMO, kurang lebih hampir 60 persen dari 101 negara yang disurvei membutuhkan sistem perkiraan yang lebih baik yang dapat membantu mencegah kerusakan akibat cuaca buruk dan banjir. 

Dengan adanya pertumbuhan populasi, jumlah orang dengan akses yang tidak memadai ke air bersih juga diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 5 miliar pada tahun 2050, dari 3,6 miliar pada tahun 2018, kata laporan WMO itu.

“Pertumbuhan penduduk yang pesat akan semakin membebani pasokan air, khususnya di sub-Sahara Afrika”, kata Elfatih Eltahir, seorang profesor hidrologi dan iklim di Massachusetts Institute of Technology.

“Ketersediaan air pada populasi yang meningkat akan menentukan, di mana adaptasi air bakal cukup mendesak,” kata Profesor Elfatih.

Ada pun tindakan yang direkomendasikan oleh WMO adalah sistem peringatan yang lebih baik untuk daerah rawan banjir dan kekeringan.

Baca Juga: Hati-hati, Senyawa Berbahaya Ini Ada di Air Keran!

Artikel Lainnya  Bagaimana Cara Menentukan Air Minum yang Aman Dikonsumsi?

Sistem peringatan harus dapat mengidentifikasi, misalnya, kapan sungai diperkirakan akan meluap.

Berikutnya adalah pendanaan dan koordinasi yang lebih baik di antara negara-negara dalam pengelolaan air juga diperlukan.

“Kita harus bangun untuk menghadapi krisis air yang mengancam,” kata Petteri Taalas, Sekretaris Jenderal WMO.

Meskipun ada sejumlah kemajuan dalam beberapa tahun terakhir, laporan tersebut menyimpulkan, jika tidak ada perbaikan secara bersama oleh 107 negara, maka target pengelolaan pasokan dan akses air secara berkelanjutan pada tahun 2030 tidak akan pernah tercapai.