Penuhi Target 100 Persen, Jakarta Perlu 4.000 KM Pipa Air Bersih

Penuhi Target 100 Persen, Jakarta Perlu 4.000 KM Pipa Air Bersih
Penuhi Target 100 Persen, Jakarta Perlu 4.000 KM Pipa Air Bersih

Dalam rangka memenuhi target 100 persen cakupan layanan air bersih bagi warga Ibu Kota hingga tahun 2030, Pemprov DKI Jakarta memerlukan tambahan sekitar 4.000 kilometer jaringan pipa. 

Marullah Matali, mantan Sekretaris Daerah DKI Jakarta mengatakan, jaringan pipa yang sudah terpasang hingga 2021 yaitu sepanjang 12 ribu kilometer. 

Dengan tambahan jaringan pipa sepanjang 4.000 kilometer itu ditargetkan bisa menambah pasokan sekitar 11 ribu liter per detik.

Saat ini, dari sepanjang 12 ribu kilometer jaringan pipa air bersih baru bisa memasok sekitar 21 ribu liter per detik. Hal tersebut berarti layanan perpipaan air bersih bagi warga Jakarta baru mencapai 66 persen. 

Melihat masih banyaknya warga Ibu Kota yang belum terlayani jaringan pipa air bersih, sebagai pengelola air bersih Jakarta, PAM Jaya sudah seharusnya mampu menyediakan pasokan tambahan sekitar 11.000 liter per detik demi memenuhi 33 persen wilayah di Jakarta yang belum terlayani air pipa. 

Syamsul Bachri Yusuf, mantan Direktur Utama PAM Jaya mengungkapkan bahwa pembangunan jaringan pipa itu akan masuk sebagai salah satu bagian investasi hingga 2030.

Artikel Lainnya  Pipanisasi Solusi Atasi Krisis Air Bersih di Indonesia

Total investasi penambahan jaringan pipa hingga 2030 mencapai sekitar Rp30 triliun. Diproyeksikan dengan penambahan ini, jumlah pelanggan akan bertambah 1-1,5 juta pelanggan baru.

Meski kesannya terlambat, proyek penambahan jaringan pipa ini harus mendapat dukungan penuh dari semua pemangku kepentingan, jangan sampai dalam pelaksanaannya ada hambatan teknis yang tidak perlu.

Cakupan layanan 100 persen air bersih perpipaan sudah sangat mendesak bagi kota Jakarta. 

Demi hak atas air bersih warga Jakarta bisa terpenuhi, sebaiknya kita bersama-sama perlu mengawal proyek penambahan jaringan pipa ini agar eksekusi proyek dapat berjalan dengan baik.