Pencurian Air Tanah Picu Jakarta Krisis Air Bersih

Pencurian Air Tanah Picu Jakarta Krisis Air Bersih
Pencurian Air Tanah Picu Jakarta Krisis Air Bersih
Pencurian Air Tanah Picu Jakarta Krisis Air Bersih
Pencurian Air Tanah Picu Jakarta Krisis Air Bersih

Kebutuhan air bersih di Jakarta tiap tahun pada umumnya mengalami peningkatan, sedangkan ketersediaan air bersih semakin terbatas karena semakin maraknya pencurian air tanah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga mampu memicu Jakarta mengalami krisis air bersih.  

Sempitnya daerah resapan, banyaknya pembangunan yang tidak memperhatikan keseimbangan alam, dan eksploitasi sumber air baku yang tidak memperhatikan kelestarian sumber air juga menjadi sumber masalah air bersih di Jakarta. 

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi krisis air, perlu menjaga dan melestarikan sumber air yang ada, efisiensi dalam penggunaan air, serta pencarian alternatif sumber baru.

DKI Jakarta membutuhkan air bersih kurang lebih 846 juta meter kubik per tahun, sementara kapasitas layanan PAM Jaya masih di kisaran 297,8 juta meter kubik per tahun, kurang lebih  baru memenuhi 35% dari air bersih yang dibutuhkan.

Problem yang dihadapi saat ini adalah sisa kekurangan sejumlah 548,2 juta meter kubik yang dipenuhi dari pengambilan air tanah tanpa izin (ilegal). 

Baca Juga: Warga Kali Maja Saksi Bisu Krisis Air di Jakarta

PAM Jaya selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berkewajiban memasok kebutuhan air bersih di Jakarta, dipastikan setiap tahun selalu melakukan sosialisasi kepada para pemilik gedung pencakar langit di kawasan bisnis, seperti Sudirman, MH. Thamrin, Kuningan dan Gatot Subroto. 

Artikel Lainnya  Penuhi Air Bersih dan Sehat Bagi Tubuh dengan 5 Syarat Ini!