Pelayanan air pipa di Jakarta faktanya masih jauh dari harapan sebab jaringan pipa belum mampu menjangkau seluruh kebutuhan air bersih untuk warga Ibu Kota.
Cakupan layanan PAM Jaya masih di kisaran 65%. Sementara, secara nasional, air pipa baru menjangkau 21,08% warga Indonesia, jauh di bawah Jakarta.
Namun demikian, Jakarta tidak bisa dibandingkan dengan kota atau daerah lain di Indonesia dengan statusnya sebagai ibu kota negara dan pusat bisnis nasional.
Untuk daerah perkotaan, air pipa adalah suatu keharusan. Daerah perkotaan membutuhkan ruang untuk keperluan permukiman dan industri.
Berkurangnya daerah resapan dan pencemaran karena industri, membuart air pipa bagi warga Jakarta semakin mutlak dibutuhkan. Ini yang menjelaskan mengapa selain Jakarta, layanan air pipa di luar Jakarta masih rendah, tidak lain adalah di daerah-daerah di luar Jakarta lingkungan alamnya masih bersih dan warga terbiasa menggunakan air tanah.
Baca Juga: Manajemen Air Gagal Biang Keladi Jakarta Banjir
Bagi Jakarta sendiri angka cakupan sebesar 65% itu termasuk rendah dan mempunyai akibat yang fatal. Karena kondisi tersebut, warga memenuhi kebutuhan airnya dengan menggunakan air tanah dalam jumlah besar sehingga terjadi land subsidence (penurunan permukaan tanah) terus terjadi hingga Jakarta terancam tenggelam.
Berita baiknya, Kementerian PUPR kini sedang membangun 3 SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum):
