Sakit kepala dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Langkah pertama yang bisa dilakukan saat merasakan sakit kepala adalah memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dan tidak kekurangan cairan.
Hal tersebut untuk mengetahui jenis sakit kepala yang menyerang, apakah itu sakit kepala kluster, migrain, sakit kepala hormonal, atau sakit kepala karena sinus.
Meski gejala dan manifestasinya bervariasi, sebenarnya semuanya bisa ditangani dengan minum air dan mempertahankan tingkat hidrasi yang sehat. Asupan air yang diperlukan adalah 3,7 liter sehari untuk pria dan 2,7 liter untuk wanita.
Terlepas dari berbagai klasifikasi sakit kepala yang disebutkan di atas, ada sakit kepala yang terjadi saat tubuh dehidrasi.
Rasa sakit karena sakit kepala yang dipicu oleh dehidrasi bisa dirasakan di seluruh kepala, bagian depan atau belakang, tidak ada prediksi dan generalisasi mengenai bagian kepala mana yang paling sakit.
Hal ini dialami secara bersama dengan gejala umum dehidrasi seperti jarang buang air kecil, pusing, kebingungan, diare, muntah, kelelahan, haus yang ekstrem, kurang berkeringat, tekanan darah rendah, dan peningkatan denyut jantung.
Gejala-gejala yang ekstrim lainnya termasuk demam, delirium, tidak sadar, dan mata cekung. Namun, tidak ada istilah medis untuk apa yang menyebabkan sakit kepala yang disebabkan karena tidak cukup minum air.
Sakit kepala pasca dialisis dan pesta minuman keras atau hang over adalah alasan yang secara medis diterima secara luas. Namun, sakit kepala yang dipicu oleh tidak minum air yang cukup tidak diakui secara medis.
Makanya, jika sakit kepala jangan buru-buru minum obat, cukup minum air putih satu atau dua gelas secara sedikit demi sedikit, biasanya akan sembuh. Jika masih terasa sakit baru minum obat atau periksa ke dokter.
