Jakarta Selalu Kekurangan Air Bersih, Apa yang Perlu Dilakukan?

Jakarta Selalu Kekurangan Air Bersih Apa yang Perlu Dilakukan
Jakarta Selalu Kekurangan Air Bersih Apa yang Perlu Dilakukan

Jakarta masih mempunyai persoalan besar yang belum juga terselesaikan. Sampai saat ini, Jakarta selalu kekurangan air bersih.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti mengungkapkan dengan cakupan layanan air pipa hanya 64 persen serta akses air minum hanya 12 persen, jelas dua permasalahan tersebut menjadi peringatan bagi semua pihak untuk memberi perhatian terhadap masalah air bersih ini agar segera dicarikan jalan keluarnya.

Pada tahun 2019 yang lalu, terjadi penurunan produksi air bersih di Jakarta yang disebabkan oleh minimnya sumber air bersih yang tersedia. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), penyebab persoalan tersebut terjadi karena hanya dua sungai di Jakarta yang bisa menyediakan sumber air bersih, yaitu Sungai Cengkareng dan Kali Krukut. Itu pun dalam jumlah yang kecil, hanya sekitar 6 persen dari total air permukaan yang diperlukan Jakarta.

Sementara 11 sungai lain yang ada di Jakarta, sejauh ini tidak dapat digunakan sebagai sumber air bersih mengingat kualitas airnya mengalami pencemaran berat. Sejauh ini, teknologi yang tersedia masih belum mampu mengolahnya.

Sebagai pihak yang berwenang dalam pengelolaan sumber daya air, maka tentu pemerintah pusat memiliki peran strategis untuk mengatasi terbatasnya sumber air bersih di Ibu Kota. Pemerintah dapat membantu dengan membangun lebih banyak fasilitas untuk penampungan air.

Pembersihan sungai dari sampah pun harus dilaksanakan lebih rutin untuk memastikan tidak ada tumpukan sampah yang menyumbat saluran, sehingga air yang mengalir dari hulu dapat terjaga kualitasnya sampai ke tempat pengolahan air. 

Artikel Lainnya  Dampak Banjir Bandang, Warga Banyuwangi Krisis Air Bersih

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta PAM Jaya sudah seharusnya mampu membangun jaringan pipa distribusi di seluruh wilayah Jakarta.

Kombinasi antara tersedianya sumber air bersih yang cukup dan jaringan pipa distribusi di seluruh wilayah Jakarta, maka cakupan layanan air pipa dapat ditingkatkan.

Jika cakupan layanan air pipa bisa mencapai 100 persen, maka akses warga Jakarta terhadap air minum juga pasti naik, dan Jakarta pun tidak akan kekurangan air bersih lagi.