Jakarta Krisis Air Bersih Akibat Tenggelam 7 cm/Tahun

Jakarta Krisis Air Bersih Akibat Tenggelam 7 cm/Tahun
Jakarta Krisis Air Bersih Akibat Tenggelam 7 cm/Tahun
Jakarta Krisis Air Bersih Akibat Tenggelam 7 cm/Tahun
Jakarta Krisis Air Bersih Akibat Tenggelam 7 cm/Tahun

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menerangkan, Jakarta diprediksi akan mengalami krisis air tanah akibat tenggelam 7 cm/tahun. 

Bahkan, Bappenas menyebut terdapat wilayah yang penurunan muka tanahnya mencapai 18 cm per tahun.

Penurunan muka air tanah ini berkontribusi terhadap penurunan tanah Jakarta.

Salah satu faktor penurunan muka air tanah adalah pengambilan air tanah secara berlebihan sebagai sumber air bersih gedung-gedung di Jakarta.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian ESDM, Andiani. 

Lebih lanjut, Andiani menjelaskan, ruang air tanah yang berada di pori-pori batuan, semulanya, terisi air, namun menjadi kosong setelah diekstraksi karena air dipompa naik ke atas permukaan. 

Lalu, antar butiran di bawah tanah memadat sehingga tanah amblas.

Penurunan tanah di Jakarta terjadi dengan kecepatan bervariasi. Secara umum, sisi utara lebih cepat daripada sisi selatan. Cekungan Air Tanah

Baca Juga: Pemanfaatan Air Tanah Sebabkan Penurunan Permukaan Tanah

Berdasarkan data peta zona kerusakan air tanah pada Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta pada 2013 dan 2018 serta hasil kegiatan survei dan penelitian Balai Konservasi Air Tanah- Badan Geologi Kementerian ESDM, di sisi utara, tepatnya daerah Ancol, permukaan tanah turun hingga sekitar 7 cm per tahun. 

Artikel Lainnya  Melihat Lebih Dekat Permasalahan Krisis Air Bersih di Indonesia