Insinyur Ini Sukses Ciptakan Robot Penghasil Air dari Udara

Insinyur Ini Sukses Ciptakan Robot Penghasil Air dari Udara
Insinyur Ini Sukses Ciptakan Robot Penghasil Air dari Udara
Insinyur Ini Sukses Ciptakan Robot Penghasil Air dari Udara
Insinyur Ini Sukses Ciptakan Robot Penghasil Air dari Udara

Sebuah terobosan penemuan baru telah dikembangkan. Mahmoud Elkoumy, Insinyur Mesir menciptakan ELU, Robot Penghasil Air Minum dari udara yang dikendalikan dari jarak jauh.

Robot bertenaga matahari ini memiliki kemampuan untuk bekerja di lingkungan yang lebih sulit daripada di Bumi, seperti selama penerbangan luar angkasa atau bahkan di Planet Mars.

Para peneliti telah mengungkap bahwa Planet Bumi bakal mengalami kehancuran di masa depan.

Untuk menghindari peristiwa kepunahan massal tersebut, umat manusia harus mencari tempat tinggal di planet lain yang dianggap sesuai dengan kehidupan manusia. Planet Mars adalah salah satu opsinya. 

Planet Mars memang merupakan satu-satunya planet yang sedang menjadi perhatian para ahli untuk saat ini, tetapi masalah utama di sana adalah tidak adanya air. Bila air tidak bisa ditemukan di Mars, planet ini praktis tidak bisa dihuni. Namun ada harapan, masalah keberadaan air ini akan segera bisa diatasi.

Insinyur berusia 28 tahun asal Mesir ini terinspirasi oleh misi NASA ke Planet Mars, dan mulai berpikir untuk menciptakan robot yang bisa berfungsi menghasilkan air.

Seperti diketahui Planet Merah ini memiliki kelembaban tinggi tetapi sangat kering. Robot ELU ini bisa menghasilkan air minum dengan cara menangkap udara lembab, serta menampungnya lewat lima tahap sistem penyaringan.

Banyak yang menyangka sistem seperti ini bisa akan sangat mahal, tapi ternyata tidak. Biaya pembuatan Robot ELU ternyata murah, Elkoumy hanya menghabiskan USD 250 atau sekitar Rp 3,5 juta untuk membuat robot ini.

Proses pembuatan Robot ELU juga relatif mudah, bahkan Mahmoud Elkoumy mampu menyelesaikan proyek prestisiusnya ini hanya dalam waktu 9 bulan.

Saat ini, Robot ELU mampu menghasilkan 4 cangkir air setiap harinya dan memerlukan 15% kelembaban udara untuk bisa beroperasi.

Artikel Lainnya  Tanah Jakarta Ambles 18 Cm Per Tahun, Pipanisasi Jadi Solusi?

Baca Juga : Jaring Pengumpul Kabut ini Bisa Menghasilkan Air Bersih

Menurut Elkoumy, seperti dilansir laman Astartvnews.com, teknologi baru ini didukung oleh kecerdasan buatan, yang membuat alat ini efektif dan efisien, sehingga mampu menghasilkan sejumlah air dengan sedikit energi.

Elkoumy berharap proyek dengan modal sendiri ini bisa digunakan dalam skala yang besar tidak hanya di Planet Mars, tetapi juga di kawasan kering lainnya dengan sumber daya air yang sulit didapat.