Inovasi Mahasiswa Malang Sukses Atasi Krisis Air Bersih

Metode simple water treatment digunakan karena mampu menjernihkan air, menurunkan kadar logam berat, membunuh bakteri sehingga menghasilkan air dengan kualitas layak konsumsi. Program tersebut memerlukan waktu kira-kira satu bulan, bahkan mungkin bisa lebih cepat untuk membangun instalasi.

“Sebenarnya tidak sampai satu bulan kita sudah selesai. Namun karena kendala material yang sulit, jadi molor satu bulan,” ujar Arrival Gusthi Adhikara, mahasiswa UB, Kamis (2/9/2021).

Dengan menggunakan metode simple water treatment, akan menghasilkan air sebanyak 120 liter per 15 menit.

“Sehari kita produksi atau kita operasikan 6 kali dan menghasilkan 720 liter air untuk kebutuhan air minum warga,” terang Arrival.

Koordinator Tim Go Reter, Rachmad Pratama Fauzi, mengatakan bahwa Go Reter ini merupakan program pelatihan terpadu dalam mengatasi krisis air bersih di Dusun Kepetingan, Kabupaten Sidoarjo.

Baca Juga : Mahasiswa UNS Buat Inovasi Konversi Air Laut Siap Konsumsi

Inovasi oleh mahasiswa seperti Go Reter ini memang diperlukan oleh masyarakat yang belum terjangkau air pipa. Idealnya inovasi semacam ini perlu diperbanyak dan dikembangkan sampai diperoleh suatu metode yang dapat menghasilkan air bersih dalam jumlah banyak dengan harga murah.

Pemanfaatan air permukaan, seperti air sungai sangat disarankan karena ketersediaannya yang melimpah. Salah satu cara untuk menyiasati krisis lokal air bersih adalah dengan mengolah air permukaan menjadi air layak konsumsi untuk keperluan sehari-hari.

Artikel Lainnya  Teknologi Masa Depan Ini Menghasilkan Air dari Udara