Indonesia Dihadapkan Krisis Air dan Kualitas Air Bersih Minim

Indonesia Dihadapkan Krisis Air dan Kualitas Air Bersih Minim
Indonesia Dihadapkan Krisis Air dan Kualitas Air Bersih Minim

Krisis air bersih dan minimnya kualitas air bersih aman bukan hanya mengancam berbagai kota besar seperti Jakarta atau Bandung, namun juga menjadi masalah kota lain di Indonesia.

Hasil riset Seafast Center IPB University menyebutkan bahwa, 10 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia masih mempunyai indeks kualitas air yang buruk karena berbagai pencemaran.

Peneliti senior di Southeast Asian Food and Agriculture and Technology (Seafast) Center IPB University Ratih Dewanti Hariyadi mengatakan, bahkan 7 dari 10 rumah tangga di Indonesia mengkonsumsi air dari sumber air yang terkontaminasi oleh bakteri E-coli, dan hanya 11,9 persen rumah tangga yang memiliki akses air yang aman dikonsumsi 

Di sisi lain, merujuk data Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Air, terdapat ketidakmerataan ketersediaan air di seluruh Indonesia. Contohnya pulau Jawa, yang mempunyai ketersediaan air hanya 5,9 persen untuk mencukupi populasi yang begitu besar, yaitu sebanyak 56,5 persen.

Melihat masih minimnya sumber air bersih aman yang dapat dikonsumsi di Indonesia, upaya menjaga sumber air bersih keberlanjutan merupakan hal yang perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan air bersih yang aman itu sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk dikonsumsi sehari-hari.   

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan),  Hardinsyah mengatakan air berperan penting dalam kehidupan manusia. 

Mengingat kandungan air dalam tubuh mencapai 50-70 persen berat badan, dapat dibayangkan betapa pentingnya air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Air juga mampu mencegah dahaga, mengatur suhu tubuh, pembentuk sel dan cairan tubuh dan sebagai pelarut.

Hanya saja, air yang masuk ke dalam tubuh harus mempunyai kualitas yang baik sesuai dengan syarat-syarat dari Kementerian Kesehatan. Salah satu sumber air yang layak dan aman adalah yang berasal dari jaringan air bersih perpipaan.

Air bersih perpipaan jauh lebih baik dari pada air tanah, mengingat sudah banyak penelitian menyebut air tanah terkontaminasi oleh bakteri e.Coli yang dapat mengganggu kesehatan metabolisme tubuh.