Warga Desa Cihampelas di Kabupaten Bandung Barat masih sulit mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Jauhnya jarak rumah dengan sumber mata air menyulitkan warga untuk mengakses air bersih.
Tidak ada pilihan warga Cihampelas harus berjalan jauh dengan medan yang berat untuk sampai ke sumber mata air yang terletak di dekat sungai.
Lemahnya ekonomi warga Desa Cihampelas tidak memungkinkan untuk mampu membuat sumur, yang memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Dengan mayoritas berprofesi sebagai pemulung, tidak mempunyai alternatif lain untuk mendapatkan air bersih.
Jika warga ingin mendapatkan air dari sumur pribadi, harus digali lebih dalam lagi dengan lapisan tanah batuan yang keras, sehingga tidak bisa digali secara manual.
Untuk menggali sumur, biasanya harganya tidak murah. Hitungannya per meter, sehingga semakin dalam sumur yang digali maka semakin mahal juga harganya.
Endang, warga Desa Cihampelas mengatakan tidak mungkin dapat memenuhi pembayaran biaya untuk membuat sumur sendiri.
“Sebagian besar dari mereka pemulung, yang ngandelin sampah di Sungai Citarum buat sehari-hari,” katanya.
Sedangkan menggali sumur dengan sistem sumur bor memakan biaya yang lebih mahal lagi dan masyarakat sebagian besar hanya bermata pencaharian sebagai pemulung.
Baca Juga : Krisis Air Bersih Kini Ancam Kota Bandung
Sama seperti warga lainnya, Endang bekerja sebagai pemulung. Ia mengandalkan sampah yang terbawa aliran Sungai Citarum.
