Kisah Enny Rohayati, Warga Pluit Alami Krisis Air Bersih Puluhan Tahun

Warga Pluit Alami Krisis Air Bersih
Warga Pluit Alami Krisis Air Bersih

AIRKAMI.ID, Masih terjadi, warga Pluit alami krisis air. Kampung Gedung Pompa berada kurang dari 3 kilometer dari perumahan elite yang gemerlap di daerah Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Tetapi, akses atas air bersih kedua tempat tersebut berbeda 180 derajat.

Sebanyak 800 warga dari 292 kartu keluarga, di antaranya pengontrak, sangat tergantung pada air dari swasta untuk keperluan mandi, cuci, dan memasak. Untuk kebutuhan konsumsi air minum, warga Kampung Pompa masih harus merogoh kantung lagi untuk membeli air galon.

Berdasarkan pengakuan warga, jika dihitung pengeluaran untuk air bersih bulanan berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp600 ribu. Sementara jika menggunakan air perpipaan paling satu bulan hanya Rp150 ribu.

Enny Rohayati dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) mengatakan, seharusnya PAM Jaya segera masuk hingga ke setiap rumah menyediakan meteran agar terukur dan dikelola negara, lantaran apabila swasta atau dikelola warga akan sangat rawan terjadi selisih paham.

Sejauh ini, cakupan layanan air bersih di Jakarta mencapai 65 persen atau 908 ribu pelanggan dengan kapasitas produksi 20 ribu liter per detik.

Pihak PAM Jaya mempunyai target untuk meningkatkan cakupan layanan air bersih perpipaan 100 persen pada tahun 2030.

Untuk mencapai target tersebut, PAM Jaya akan memasang 1,1 juta jaringan pipa baru, dimulai dengan penambahan sepanjang 4.500 kilometer pipa pada tahun 2024. Pipanisasi ini memerlukan anggaran sekitar Rp 23,8 triliun untuk memenuhi cakupan 100 persen.

Warga Jakarta berharap bahwa proyek peningkatan cakupan layanan 100 persen mampu mewujudkan hak warga atas air bersih dapat dipenuhi dengan harga yang terjangkau dan krisis air bertahun-tahun di Kota Metropolitan Jakarta bisa segera diakhiri.

Artikel Lainnya  Jawa Menghadapi Ancaman ‘Hilangnya Air Bersih’ Pada 2040