AIRKAMI.ID, Melihat pengelolaan air bersih Kosta Rika yang baik, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin mempelajari sistem pengelolaan air bersih di negara tersebut sekaligus mempelajari pengembangan pengelolaan wisata kota tua di Panama. Studi banding ke kedua negara tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.
Manajemen sistem pengelolaan air bersih di Kosta Rika dinilai sangat baik, sementara pengelolaan Kota Tua di Panama mampu mendatangkan daya tarik bagi turis.
Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyampaikan rencana studi banding ke dua negara di Amerika Tengah itu kepada Duta Besar RI untuk Panama, Honduras, Kosta Rika dan Nikaragua, Sukmo Harsono saat bertemu di Balai Kota.
Dubes Harsono mengungkapkan, keunggulan negara Kosta Rika dalam bidang manajemen pengelolaan air, seperti misalnya distribusi air yang merata ke seluruh masyarakat Kostarika.
Bahkan, perizinan mendirikan hotel dan bangunan tidak akan diberikan jika ditemukan ada sungai di bawah tanah karena mereka diwajibkan untuk membeli air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Di Kosta Rika tidak akan bisa mengambil air tanah.
Baca Juga : Apa Penyebab Jakarta Tenggelam?
Sedangkan di kawasan wisata Kota Tua Panama, dengan jumlah penduduk sekitar 5,5 juta, bisa mendatangkan turis untuk mengunjungi kawasan kota tuanya sebanyak 1,7 juta per tahun.
Pemerintah Panama mampu mengelola kawasan wisata Kota Tua menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik. Dubes Harsono pun melihat DKI Jakarta sudah cukup baik dalam merevitalisasi bangunan tuanya, namun masih bisa ditingkatkan dengan melakukan studi banding ke Panama.
Jakarta memang masih mengalami darurat air bersih, sehingga tidak ada salahnya untuk mempelajari sistem manajemen pengelolaan air seperti dari Kosta Rika dan Panama yang memang sudah terbukti berhasil.
