Bukan Sulap, Limbah Hitam Diubah Jadi Air Bersih

Limbah Hitam Jadi Air Bersih
Limbah Hitam Jadi Air Bersih

Bukan sulap, limbah hitam diubah jadi air bersih – Mengusung konsep Ecogreen, Rusunawa Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi mampu mengolah air limbah domestik yang semula berwarna hitam pekat dan berbau dapat diubah menjadi jernih dan tak berbau.

Untuk mengubah air limbah domestik itu, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rusunawa pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sudah ada, namun tidak berfungsi.

“Ini konsepnya kita namakan Rusun Ecogreen. Jadi berwawasan lingkungan, dengan fokus utamanya mendaur ulang limbah domestik cair hingga memiliki manfaat kembali,” ujar Kepala UPTD Rusunawa pada DPKP Kota Cimahi, Firmansyah.

Ide untuk mengubah air limbah rumah tangga domestik itu berawal ketika hunian Rusunawa Leuwigajah tak memiliki pembuangan air limbah sehingga airnya menggenang di drainase.

Pihak pengelola sempat berencana membuang limbah cair tersebut ke luar namun ditolak warga sekitar lantaran airnya bau dan mencemari lingkungan.

“Saya cari solusi, kalau gak bisa keluar kenapa gak diolah saja,” ucap Firmansyah.

Selanjutnya April 2021, Firmansyah bersama pengelola lainnya mulai membersihkan IPAL yang sudah dipenuhi limbah padat.

Kemudian ground tank yang sudah tersedia pun juga dibersihkan sebab sudah dipenuhi sampah dan lumpur.

Firmansyah menjelaskan, proses daur ulang itu bermula ketika air dari penghuni rusun masuk ke saluran IPAL, yang nantinya diproses secara kimiawi, biologis dan lain-lain.

Kemudian airnya ditampung di bak pengumpul (inlet), lalu masuk ke bak aerasi. Di dalam bak tersebut, air akan disemburkan udara hingga tumbuh mikroorganisme yang berfungsi untuk memilah air.

“Mikroorganisme ini yang membuat air kembali bagus,” tutur Firmansyah.

Artikel Lainnya  Edukasi Pelestarian Air Bersih Pada Anak Harus Diajarkan Sedini Mungkin

Baca Juga: Bangun Jaringan Air Bersih dengan Manfaatkan Dana Desa

Setelah itu, air akan ditampung di bak selanjutnya seperti bak pengendapan hingga bak yang diisi dengan berbagai bahan kimiawi seperti pasir aktif dan sebagainya.

Sebelum air masuk bak terakhir, maka dicampuri dengan kaporit yang berfungsi untuk membunuh bakteri dan kuman.

Setelah melalui berbagai proses tersebut, akhirnya air limbah domestik yang semula berwarna hitam pekat yang kerap menggenang di drainase lingkungan Rusunawa Leuwigajah kini berubah 100 persen. Airnya terkini jernih dan tidak berbau.

Apa yang dilakukan Rusunawa Leuwigajah hendaknya dapat menjadi model di tempat lain. Memang air hasil olahan belum layak konsumsi, namun sedikit banyak menghemat penggunaan air tanah karena dapat digunakan untuk menyiram tanaman, mencuci mobil dan membersihkan rumah.