Warga Sumba Kesulitan Air Bersih Sejak April 2021

Warga Sumba Kesulitan Air Bersih
Warga Sumba Kesulitan Air Bersih

Warga Sumba Kesulitan Air Bersih – Dampak buruk Siklon Tropis Seroja yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur pada awal April 2021 masih dirasakan masyarakat Sumba Timur hingga saat ini.

Sejak terjadinya bencana itu warga Sumba Timur kesulitan air bersih karena sumur warga mengering.

Siklon Tropis Seroja adalah sebuah siklon tropis yang mulai terbentuk di selatan Nusa Tenggara Timur, Indonesia, pada 3 April 2021.

Siklon ini menyebabkan banjir di beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste.

Warga di wilayah Haumara, Kelurahan Mauliru Kecamatan Kambera Sumba Timur mengeluhkan sulitnya mendapat air bersih.

Sumur warga di wilayah itu kondisinya memprihatinkan karena mengalami kekurangan debit air, bahkan beberapa sumur mengalami kekeringan. 

Kondisi tersebut, menurut Kahi Leba (53), warga RT 01/RW 01, telah berlangsung sejak April 2021 lalu, tepatnya setelah bencana Siklon Tropis Seroja menerjang wilayah Sumba Timur. 

Ibu rumah tangga itu mengaku, untuk kebutuhan air bersih, mereka harus sangat berhemat setiap harinya.

Untuk kebutuhan air bersih, lebih dari 15 rumah yang terdiri dari 20-an kepala keluarga di sekitar rumah mengambil air di satu sumur keluarga yang berada di sisi dapur rumah mereka. 

“Lebih dari 15 rumah ambil air di sini. Tapi saat ini air hampir kering, dasar sumur hampir kelihatan. Jadi ambil airnya sedikit – sedikit saja, yang penting kebagian,” ujar Kahi Leba sambil menunjuk dasar sumur, saat dikunjungi wartawan, Sabtu 22 Januari 2022.

Setiap hari warga sudah akan mengantri untuk mengambil air dengan timba sejak pukul 02.00 Wita dini hari. Pasalnya, sekitar pukul 07.00 Wita, air akan surut sehingga tidak bisa dijangkau timba lagi. 

Artikel Lainnya  Kesulitan Air Bersih, Warga Deli Serdang Gunakan Air Keruh

Menurut Kahi Leba, kondisi debit air yang terbatas, membuat warga saling mengerti untuk mengambil air seperlunya saja. 

Baca Juga: Pahlawan Air Ini Sulap Air Keruh Jadi Bersih

Sementara itu, Bupati Sumba Timur Drs. Khristofel Praing yang mendapat laporan langsung menginstruksikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Marloof Simanjuntak dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mikhail Jaka Laki untuk menangani persoalan kelangkaan air di wilayah itu. 

Dua mobil tangki air bersih ukuran 5.000 liter langsung diserahkan ke Mauliru untuk merespon kebutuhan masyarakat. 

Pemkab Sumba Timur harus memastikan bahwa warga Haumara tidak kekurangan air bersih dengan tetap mengirim mobil tangki sesuai dengan kebutuhan warga.

Pemkab juga harus mengambil langkah untuk ketersediaan air dalam jangka panjang, yaitu membangun sumur bor.