Ban Ki-Moon: Krisis Air Lebih Mengerikan daripada Covid-19

Krisis Air Lebih Mengerikan
Krisis Air Lebih Mengerikan

Mantan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, yang menjadi pembicara kunci dalam acara Asia International Water Week (AIWW) ke-2 di Labuan Bajo mengatakan bahwa, krisis air lebih mengerikan daripada pandemi Covid-19, khususnya bagi kemanusiaan. 

Konferensi Asia International Water Week ke-2 tahun 2022 yang dilaksanakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Senin, 14-16 Maret 2022.

AIWW ke-2  merupakan rangkaian acara presidensi G20 yang dilaksanakan oleh Indonesia dan sebagai persiapan untuk menjadi tuan rumah World Water Forum ke 10 pada 2024 mendatang.

Ban Ki Moon menjelaskan tentang vitalnya peran air di tengah kondisi perubahan iklim global. Oleh sebab itu, Ban Ki Moon menganggap air sebagai sumber daya yang mampu memberi pengaruh kepada semua sektor kehidupan.

Menurut Ban Ki Moon, ketersediaan air bersih menjadi kunci bagi tindakan manusia dalam menghadapi perubahan iklim.

Apalagi menurut studi terbaru PBB adanya kenaikan 1 persen suhu dunia yang akan menyebabkan 7 persen populasi dunia akan terdampak.

Dengan kondisi dunia seperti itu, kebijakan sebuah kota harus dibuat secara komprehensif dan berkelanjutan untuk mengelola sumber daya air.

Kebijakan dan juga aksi yang tepat menjadi semakin mendesak di tengah ancaman perubahan iklim.

Baca Juga: Air PDAM Bocor, Bapak Ini Asyik Nyuci Motor…

Perubahan iklim telah mempengaruhi sejumlah hasil panen pertanian dan menciptakan krisis air sehingga memberikan pengaruh yang besar pada negara-negara terdampak.

Dan krisis air ini sudah terjadi ketika suplai pangan sudah berkurang secara signifikan.

Ban Ki Moon menegaskan bahwa jika masih menginginkan kehidupan yang lebih baik lagi, kita harus menghadapi perubahan iklim secara bersama-sama, karena hidup mati kita sangat dipengaruhi oleh fenomena krisis iklim ini.

Artikel Lainnya  Ini Dampak Negatif Bagi Kehidupan Apabila Siklus Air Terganggu